Mohon tunggu...
Erna Nurhasanah
Erna Nurhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setia dan berkarya

Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan (HR. Abu Daud)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Unik Resirkulasi, Akuakultur Akan Semakin Lestari

30 Maret 2021   06:00 Diperbarui: 30 Maret 2021   06:05 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa sih latar belakang adanya teknik resirkulasi?
Indonesia merupakan negara yang luas wilayah lautnya lebih besar dibanding daratan serta  kenekaragaman biota laut yang melimpah. Indonesia juga terkenal akan budidaya ekspor impor yang berkembang pesat. Mengingat teknologi yang semakin maju, maka sangat dibutuhkan sekali tenaga ahli dibidang perikanan dan kelautan guna untuk mengoptimalkan kinerja budidaya yang lebih maju lagi kedepannya. Tidak hanya itu, dibutuhkan juga teknik budidaya yang lebih maksimal dengan cara yang aman, mudah, fleksible dan ramah lingkungan. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini yang menjadikan sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu, budidaya dengan sistem RAS ini salah satu sistem alternatif yang diperkenalkan baru-baru ini untuk memajukan potensi laut dibidang budidaya. Budidaya RAS pertama kali diperkenalkan oleh negara Amerika sejak tahun 1990-an yang sekarang diterapkan juga di Indonesia.


Apa itu sistem resirkulasi akuakultur?
Sistem Resirkulasi Akuakultur/Recirculation Aquaculture System (RAS) adalah teknik yang bisa dibilang cukup unik, karena menggunakan teknik akuakultur dengan kepadatan tinggi dan kondisi lingkungan terkontrol. Dimana wadah pemeliharaan ikan menggunakan sistem perputaran air dalam wadah satu terhadap wadah lain yang saling berkelanjutan melalui filter yang menjaga kualitas air tetap optimal. Keunggulan dari sistem ini yaitu kita bisa memanfaatkan lahan daratan dimana bisa dilakukan juga  mampu meningkatkan produksi ikan pada kondisi dan lahan yang terbatas, lokasi produksi yang fleksible. Sebagaimana prinsip dasar RAS yang berbunyi:“Prinsip dasar RAS yaitu memanfaatkan air media pemeliharaan secara berulang-ulang dengan mengendalikan beberapa indikator kualitas air agar tetap pada kondisi prima”.

Bagaimana cara kerja dari resirkulasi?
Cara kerja dari sistem RAS ini yaitu menggunakan filter air, dimana air tersebut akan mengalami 3 tahapan filterisasi yaitu sebagai berikut :
1. Solid removal filter
Gunanya menghilangkan limbah kolam padat yang mencemari air kolam seperti sisa makanan, feses, maupun limbah lainnya.
2. Biofilteration
Untuk menyaring limbah kolam yang terlarut didalam air, misalnya amonia. Dimana amonia ini merupakan gas pencemar yang  berbahaya bagi ikan.
3. Dissolve gas control filter
Tahap filter terakhir yaitu dissolve gas control filter yang menambahkan jumlah oksigen terlarut sehingga air yang dilepaskan kaya akan oksigen yang baik untuk budidaya ikan.


Adapun siklus RAS sebagai berikut:
Air kolam di kolam utama yang mengandung limbah kolam padat dan terlarut dialirkan kedalam solid removal filter bisa dengan cara gravitasi atau dengan menggunakan pompa air.
 Setelah air masuk ke removal filter yang biasanya ada yang namanya swirl filter yang menampung limbah kotoran kemudian dikeluarkan secara berkala melalui output yang berada dibawahnya.
 Kemudian air dialirkan lagi ke biofilter, dimana bentuknya ini bisa berbentuk tangki atau kotak didalamnya berisi bahan – bahan yang bisa memfilter kotoran atau limbah yang terlarut dalam kolam bahan bahannya yaitu spoon, biobal, zeolit dan arang. Dari sini air dialirkan lagi ke dissolve gas control berbentuk tangki atau kotak  didalam sini  yang terpenting ditambahkan oksigen dari aerator atau venturi  lebih bagus ditambah lampu UV untuk menampung bakteri dan virus terlarut.  
Terakhir, air yang telah melalui tahap filterisasi ini kembali lagi ke kolam utama.

Ikan dan organisme apa saja yang bisa dibudidaya ?
Tentunya banyak jenis ikan serta organisme akuatik lain yang bisa dibudidayakan dengan sistem RAS. Mengingat sistem RAS ini baru-baru diperkenalkan, maka sejauh ini yang dapat dibudidayakannya yaitu ikan nila, udang windu, udang vaname, kepiting bakau, lele dan lain- lain.


Dalam hal apapun pasti ada kelebihan dan kekurangan, yuk simak apa aja sih?
Kelebihan dari RAS
Penggunaan air lebih hemat, fleksibel lokasi budidaya, higienis dan bersih, serta ramah lingkungan.

Kekurangan RAS
Perawatan yang harus lebih intensif dan disiplin, menggunakan listrik yang terus- menerus sehingga tidak cocok untuk darerah yang sering mati listrik.


Siapa saja sih yang sukses merintis usaha budidaya dan meraup untung dari sistem RAS ?
1. Zef Risal seorang dosen muda Fakultas Ekonomi Universitas Madura membudidayakan kepiting bakau dengan sistem resirkulasi ini mampu meraup keuntungan sekitar 5-10 juta perbulan dengan menjual 1.700 box kontainer kepiting yang dibudidaya. Beliau mencoba-coba mengotak- ngatik youtube di smartphonenya, akhirnya beliau menemukan titik terang dari youtube tersebut sebagai awal pembelajaran mengenai teknik resirkulasi ini, dimulai dari pembuatan saluran air sampai perakitan alat-alat yang dibutuhkan dan untuk riset serta memastikan budidaya kepiting bakaunya berjalan lancar.

2. Pak Slamet dan Pak Saptono juga memanfaatkan sistem RAS dengan budidaya ikan nila.  Slamet padat tebar ikan nila mampu mencapai 5.000 ekor/m3, sedangkan bila dengan sistem konvensional itu hanya mampu tebar sebanyak 50 ekor/m3. Tentunya dengan sistem RAS ini produktivitas 100 kali lipat dibanding dengan sistem konvensional. Pak Saptono sesepuh Pokdakan dan UPR Mina Ngremboko juga melakukan pembudidayaan ikan nila yang tebar padat per kolam sebanyak 30.000 ekor dengan benih ikan nila ukuran 5-7 cm sebanyak 108.000 ekor perbulan. Dari pembudidayaan tersebut keuntungan yang akan didapat bila pengelolaan sistem RAS 4 kolam, menargetkan pendapatan Rp 9.180.000,- perbulan.

Referensi

Putra tani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun