Mohon tunggu...
Money

Pengertian dan Analisis Ekonomi Wilayah

12 Desember 2018   20:10 Diperbarui: 12 Desember 2018   20:23 6344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam dunia perencanaan pembangunan wilayah dan perkotaan, teknik-teknik yang digunakan untuk menganalisi keadaan perekonomian suatu daerah dapat bermacam-macam. Untuk dapat menganalisis suatu keadaan perekonomian daerah kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu ekonomi wilayah.

Ekonomi wilayah adalah ekonomi yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi. Ilmu ekonomi wilayah merupakan gabungan antara ilmu ekonomi tradisional dengan teori lokasi. Yang intinya membahas pada sektor sektor yang nantinya output dari ekonomi wilayah yaitu pengclasteran antar sektor.

Pendapatan regional (PDRB) adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi pada suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah. Konsep yang harus diketahui yaitu :

-Konsep "add value"

-Perhitungan nilai konstan

-Perhitungan pendapatan regional

Konsep add value yaitu biaya pembelian / perolehan dari sektor lain yang telah dihitung sebagai produksi di sektor lain atau berasal dari impor. Secara sederhana add   value dapat kita artikan sebagai "nilai" yang kita tambahkan ke dalam satu barang, atau materi, atau jasa, atau bahkan manusia. Sebagai contoh, jika kita jual singkong 1 kg, (anggap) harganya seribu rupiah. Tetapi jika kita jual singkong yang yang sudah diolah misalnya tepung tapioca, maka hargaya bisa menjadi (anggap) 6 ribu rupiah. Artinya kita telah menambah nilai 5 ribu rupiah pada 1 kg singkong. Nilai singkong menjadi 6 kali lipat.

Tentu, dalam melakukan proses "nilai tambah", ada "biaya tambah", atau added cost. Menambah nilai singkong menjadi 6 kali lipat tidak gratis. Butuh mesin untuk menggiling, mesin untuk meaduk adonan, butuh air yang banyak untuk mencucui singkong singkong yang akan diolah dll. Tinggal kita, bagaimana memaksimalkan added value dan meminimalkan added cost.

Dalam hitung pendapatan regional ada dua metode yaitu langsung dan tak langsung.

-Metode langsung

Pendekatan produksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun