Mohon tunggu...
Erlis Nurazizah
Erlis Nurazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD UPI'18

Move on itu harus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar-1 Membantu Menumbuhkan Kembali Semangat Belajar Siswa

22 September 2021   21:35 Diperbarui: 22 September 2021   21:37 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keadaan Pandemi Covid-19 saat ini tentu saja banyak aktivitas yang dilakukan di rumah, bahkan pada bidang pendidikan pun pembelajaran dilakukan dari rumah. Maka dari itu prioritas utama saat ini adalah bagaimana menjamin generasi penerus bangsa (peserta didik) tetap cerdas, kreatif, inovatif, dan tetap mengutamkan protocol kesehatan. di masa Pandemi Covid-19.  

 Kampus Mengajar Angkatan-1 merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program KEMENDIKBUD berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD) di berbagai desa/kota seluruh Indonesia utamanya bagi wilayah 3T. 

Erlis Nurazizah mahasiswa UPI bersama enam mahasiswa lain yang berasal dari berbagai universitas sebagai  peserta program kampus mengajar-1 melaksanakan program tersebut di SDN Cicurug III,  Kabupaten Majalengka selama 3 bulan.  

Selama 3 bulan kontribusi yang dilakukan adalah membantu sekolah dalam hal administrasi, adaptasi teknologi dan mengajar peserta didik. Awalnya di SDN Cicurug III pembelajaran yang dilaksanakan yaitu secara daring. 

Namun banyak orang tua siswa yang mengeluhkan keadaan ini karena tidak semua siswa memiliki fasilitas untuk belajar daring, sehingga kesulitan dalam proses belajar. 

Akhirnya sekolah menetapkan kebijakan baru yaitu membagi kelompok belajar dan bergilir untuk melaksanakan pebelajaran tatap muka di sekolah. dalam satu kelas hanya dibatasi 5 sampai 7 orang saja. 

Untuk peserta didik lain yang bukan jadwal belajar di sekolah mereka melaksanakan pembelajaran di rumah siswa dengan beberapa kelompok pula. Dengan kebijakan ini siswa lebih terpantau, karena setelah mengajar di sekolah dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke rumah siswa.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pada saat pandemi seperti ini banyak orang tua siswa bahkan siswanya sendiri mengeluhkan mudah jenuh dan bosan ketika belajar, dan jika tidak dipantau mereka akan lebih memilih bermain/bermain game. 

Untuk adaptasi teknologi, mahasiwa mengenalkan aplikasi-aplikasi pembelajaran seperti marbel sebagai media tambahan untuk belajar siswa agar lebih menarik. kemudian membuat media pembelajaran berupa video interaktif. 

Tak lupa di sela-sela pembelajaran selalu dilaksanakan ice breaking atau teka-teki yang mengedukasi, hal ini dapat membangkitkan kembali fokus, semangat dan antusias belajar peserta didik..

Dari hasil pelaksanaan program KM-1 ini banyak sekali pengalaman dan wawasan yang didapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun