Mohon tunggu...
Erina Tsani
Erina Tsani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sedang dalam masa Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Huruf Konsonan pada Anak Usia Dini dengan Cara yang Menyenangkan, Yuk Simak!

28 November 2022   20:26 Diperbarui: 28 November 2022   20:49 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa ya perbedaan pengertian Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini ? Yuk simak bersama.

Anak Usia Dini adalah anak dengan rentan usia sejak lahir 0-6 tahun menurut undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sedangkan menurut para ahli di katakan Anak Usia Dini adalah anak dengan rentan usia mulai   0-8 tahun. 

Menurut Depdiknas, USPN  2004 : 4 Bab 1 pasal 1 ayat 14 di tegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah Suatu upaya pembinaan yang di tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian  rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang berfokus pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan, seperti merangsang pertumbuhan jari jemari dengan berbagai gerakan motorik halus (menggenggam,meremas ,merobek dll) dan motorik kasar (melompat,berjinjit,berlari dll) sedangkan perkembangan seperti aspek kognitif(pengetahuan), Motorik (ketangkasan), Bahasa ( Perkembangan berbahasa anak ), nilai agama dan  moral (keagamaan dan tingkah laku), Sosial emosional ( Pengenalan emosi dan pengendalian emosi anak) serta seni ( kreativitas ). 

Pengertian Pedidikan Anak sia Dini juga bisa di katakan sebagai pemberian upaya untuk menstimulasi,membimbing,mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan Anak Usia Dini mencangkup : TK ( Taman Kanak-Kanak), KB ( Kelompok Bermain ), TPA ( Tempat Penitipan Anak ) dan SPS ( Satuan PAUD Sejenis ). 

Pada perkembangan kemampuan aspek bahasa anak, belajar mengenal huruf merupakan komponen hakiki dari perkembangan baca tulis. Anak perlu mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan lancar. Anak- anak yang bisa mengenal dan menyebut huruf-huruf pada daftar abjad dalam belajar membaca memiliki kesulitan lebih sedikit dari anak yang tidak mengenal huruf (Carol Seefeld dan Barbara A. Wasik, 2008: 330-331). 

Kemampuan mengenal huruf merupakan tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk huruf dan memaknainya (Soenjono Dardjowidjojo, 2003: 300). 

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan mengenal huruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak, diantaranya kemampuan mengetahui simbol-simbol huruf dan mengetahui huruf depan dari sebuah benda. 

Pada anak usia 5-6 tahun diketahui sangat sulit mengenal huruf konsonan. Apa itu huruf konsonan? huruf konsonan adalah huruf yang terdiri dari 21 huruf alfabet yaitu b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y dan z yang mana huruf tersebut sangat sulit untuk di ingat anak sebagai huruf konsonan. Mengapa anak sulit mengenal huruf konsonan ? mungkin guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang klasik seperti hanya menuliskan di papan tulis dan melalui lisan sebagai bentuk hafalan sehingga anak bosan dan kurang mengerti apa yang disampaikan guru.

Maka cara mengatasi pengenalan bunyi huruf serta membedakan bunyi huruf vokal dan konsonan perlu adanya media pembelajaran yang menarik minat anak serta melibatkan anak. Media "Kotak Pintar Huruf" adalah salah satu media yang dapat menarik minat anak untuk dapat mengenal huruf konsonan dengan cara yang menyenangan karena menggunakan media 3 Dimensi yakni berupa huruf alfabet yang timbul serta dapat di bongkar pasang sesuai keinginan anak dan kebutuhan pembelajaran sesuai tema yang dilaksanakan, plus dapat di gunakan dalam jangka waktu lama karena bahan yang di gunakan awet dan tahan lama.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun