Apresiasi yang tulus dan kreatif akan menguatkan hati dan menggerakkan semangat anggota tim untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja baik mereka. "Good works that gets noticed, gets repeated."
Mengeluarkan kata-kata yang menyakiti
Ada yang berpendapat bahwa "it's not personal, it's just business", well.... terhadap pendapat ini, saya mengatakan : "because it is business, then it is personal".
Setiap hari, pemimpin di tempat kerja memberikan informasi, feedback, berita, pendapat yang akan sangat mempengaruhi pekerjaan, kesempatan, status, pendapatan, mood, kesehatan, dan well being anggota timnya. Bagaimana mungkin hal ini tidak personal?
Seringkali orang berpendapat untuk tidak membawa perasaan di tempat kerja. Padahal hal itu tidak mungkin terjadi karena manusia adalah makhluk emosional yang senantiasa membawa perasaan dan emosi ke tempat kerja.
Pemimpin yang memprioritaskan hubungan kepercayaan akan mampu menahan diri dan tidak mengeluarkan kata-kata yang menghakimi dan menyalahkan orang lain.
Ia tahu bahwa prioritasnya untuk menciptakan hasil dan memberi kemajuan pada organisasi juga berimbang dengan prioritasnya untuk menghargai, memberdayakan dan menjalin relasi positif dengan orang lain.
"Kalau kamu tidak bisa, masih banyak orang lain yang bisa" , "Saya gak mau tahu, pokoknya....", "Kan sudah saya bilang....", "Bisa kerja gak sih....", dan masih banyak contoh-contoh kata-kata lain yang keluar dari mulut pemimpin yang bersifat menyalahkan, menghakimi, memaksakan kehendak.
Karakter kepemimpinan selain ditentukan oleh kualitas tindakan, tentu juga ditentukan oleh kualitas kata-kata yang ia katakan pada anggota timnya.
Hal ini tentu bukan berarti pemimpin tidak boleh marah. Ia bahkan wajib marah terhadap perilaku anggota timnya yang bertentangan dengan nilai-nilai organisasi. Ia mampu membedakan mana kata-kata tegas yang bersifat membangun dan mana kata-kata destruktif yang bersifat menjatuhkan.
Jarang "hadir" untuk anggota tim
Jika pemimpin jarang terlihat, sibuk menghabiskan waktu untuk meeting, keluar kantor, terlihat sibuk terus, maka sebenarnya ia sedang mengirimkan pesan pada anggota timnya: "Jangan dekati saya, saya sedang sibuk".
Jika hal ini terus menerus dilakukan, orang akan enggan mendekati dirinya dan semakin memperlebar jarak relasi antara dirinya dengan anggota timnya.