Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otak 'Tandus' Warisan Kompeni

21 Oktober 2017   13:57 Diperbarui: 17 April 2018   22:56 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berabad-abad lamanya, akhirnya pada tahun 1942 tirani Belanda dipaksa usai atas bumi Indonesia ditandai dengan hengkangnya pasukan negeri kincir angin itu dari negeri ini. 

Maka artinya, telah 75 tahun yang lalu tirani penguasaan mereka berakhir atas negara kita berikut segala sesuatunya terkait strategi operandi penjajahan mereka.

Namun di luar dugaan realitasnya kini yang cukup MENCENGANGKAN, kendatipun hengkangnya mereka praktis sudah selama itu, simsalabimmm...abrakadabraaa, ternyata doktrin DEVIDE ET IMPERA yang dahulu mereka andalkan itu bagi memecah belah bangsa besar kita masih saja tetap AWET langgeng HINGGA SAAT INI dengan amat celakanya doktrinasi tersebut malah dilestarikan sendiri dengan mahirnya oleh kalangan bangsa ini sendiri!

Musibah nan Tragis bukan???

Berbagai aksi intoleransi, provokasi KEBENCIAN BUTA antar kemajemukan negeri kita termasuk hal agama terhadap sesama kita anak bangsa sendiri lagi dan lagi silih berganti terus saja terjadi, dengan tajuk langganan tetapnya selalu tentang kepicikan fanatisme SARA. 

Ujung-ujungnya muncul rasa antipati antar golongan, terpercik api sentimen, puncaknya meletus konflik horizontal!

Rasa persatuan/kesatuan bangsapun sontak luluh-lantak kembali bagai sebuah rumah besar yang ambruk seketika hanya karena tiupan angin, dan harus dibangun kembali dari awal dengan bersusah-payah.

Pertanyaan relevan bagi kita kemudian, apakah benar paradigma usang konservatif DEVIDE ET IMPERA itu memanglah sedemikian keramatnya, ataukah karena sebagian karakter bangsa kita memang sudah ditakdirkan BEBAL?

Well kalau boleh tahu, apa sih yang dicari?

👉 Kepingin mencicipi rasanya menjadi sosok kompeni kah?

👉 Unjuk gigi pamer arogansi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun