Mohon tunggu...
Erica AuliaWidiani
Erica AuliaWidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer - Content Creator - Businesswoman

Nama Lengkap : Erica Aulia Widiani | Seorang mahasiswa, menyukai tulis menulis dan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sleep Paralysis: Penyebab dan Cara Mengatasinya

27 Mei 2021   08:24 Diperbarui: 27 Mei 2021   08:34 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahkluk halus /Pixabay.com/nmagwood

Sleep paralysis atau biasa kita sebut dengan ketindihan merupakan proses dimana tubuh kita berada di antara keadaan terjaga dan tidur. Dalam kurun waktu ini, seseorang akan sulit berbicara dan menggerakkan tubuhnya. Bahkan mungkin merasakan tekanan atau rasa sesak di dada. Keadaan ini berlangsung selama beberapa detik.

Terjadinya sleep paralysis berkaitan dengan pergantian antara tidur REM (Rapid Eye Movement) atau pergerakan mata cepat dan NREM (Non Rapid Eye Movement) atau gerakan mata tidak cepat. Proses ini berlangsung sekitar 90 menit. Dalam jangka waktu NREM, tubuh akan menjadi rileks dan melakukan pemulihan. Di masa transisi dari NREM menuju REM, mata akan mulai bekerja dan melakukan pergerakan cepat dan mulai muncul mimpi atau halusinasi. Akan tetapi bagian tubuh yang lain belum bekerja dengan sempurna atau masih dalam keadaam rileks.

https://hits.grid.id/
https://hits.grid.id/
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya keadaan ini dialami pertama kali pada saat masa remaja, dan bisa terjadi kapan saja. Apabila sleep paralysis terjadi dalam keadaan tidur, maka disebut dengan kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital, yaitu sebuah gangguan halusinasi yang terasa begitu nyata tapi sebenarnya tidak terjadi. Biasanya kita bisa membau, merasakan, atau bahkan melihat sesuatu di sekeliling kita.

Pada masyarakat awan zaman dahulu, gangguan ini sering disangkut pautkan dengan kedatangan makhluk halus yang mengganggu tidur kita sehingga menyebabkan sleep paralysis atau ketindihan. Gangguan tidur yang menyertai sleep paralysis salah satunya ialah narkolepsi, yaitu kebutuhan tidur yang sangat kuat yang disebabkan ketidakmampuan otak untuk mengatur tidur. Namun apabila sleep paralysis terjadi dalam keadaan terjaga, maka disebut dengan kelumpuhan tidur hipnopompik atau postdormital. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sleep paralysis, antara lain:

  1. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti ADHD

  2. Waktu tidur yang kurang

  3. Keadaan mental yang kacau atau sedang mengalami stres, bipolar, schizoprenia, dan gangguan mental lainnya

  4. Penyalahgunaan zat kimia

  5. Jadwal tidur yang berubah

  6. Tidur dengan posisi terlentang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun