Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk meng-instal Aplikasi PeduliLindungi ketika ingin memasuki Mall, menaiki transfortasi umum, maupun ketempat hiburan. Namun aplikasi PeduliLindungi hanya dapat diakses bagi masyarakat yang sudah vaksin.
Ketika saya mendengar adanya aplikasi PeduliLindungi saya diambang rasa keraguan, mengapa saya bisa ragu padahal ini hanya aplikasi yang tentunya atas anjuran dari pemerintah? jawabannya karena saya sama sekali belum pernah menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang katanya dapat membantu lokasi mana yang terdapat penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan mengandalkan akses data lokasi pengguna, terkadang saya berfikir apakah pemerintah tidak serius mengembangkan aplikasi PeduliLindungi atau aplikasi ini hanya sebagai syarat agar pemerintah terlihat serius dalam menangani penyebaran Covid-19 di Indonesia.
saya sering menggunakan transportasi umum, mengantar ibu saya pergi ke pasar atau ke mall bahkan pergi ketempat hiburan bersama teman saya untuk menghilangkan penat yang ada di otak saya ketika selesai ujian kuliah. Tentunya saya harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi supaya saya bisa masuk tempat umum tersebut.
Mau tidak mau saya meng-instal aplikasi PeduliLindungi dengan mengisi data diri saya mulai dari nama lengkap Identitas, Â Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon dan data diri lainnya. Setelah saya mengisi data diri saya pada aplikasi PeduliLindungi saya harus scan QR pada barkot yang telah disediakan. Saya di izinkan masuk bila hasil scan saya berwarna hijau dan tertulis cek-in berhasil.
Setelah saya scan saya penasaran hingga sibuk mengotak-atik aplikasi PeduliLindungi hingga saya menemukan fitur sertifikat vaksin yang terlihat kapan saja saya melakukan vaksin pada dosis pertama maupun kedua, QR code yang telah saya coba ketika akan menaiki transportasi umum, paspor digital, diari perjalanan, hasil tes Covid-19, pelayanan kesehatan, daftar faksin, statistik covid-19, teledokter.
Setelah hilang rasa penasaran saya, saya menjadi yakin bahwa aplikasi ini dapat melacak penyebaran Covid-19. Karena yang saya lihat diaplikasi ini adanya keseriusan pemerintah dalam mengembangkan aplikasi yang dapat melacak penyebaran Covid-19 mulai dengan fitur pelacakan lokasi, kemudian apakah tempat yang dikunjungin beresiko tinggi dalam penyebaran Covid-19.
Namun saya sering melihat orang yang menggunakan data diri keluarganya yang sudah vaksin untuk memasuki suatu tempat. Hal ini tentu tidak akan menunjukan hasil yang maksimal dalam melacak penyebaran Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi. Mengapa? Karena data pengguna berbeda dengan orang yang memasuki tempat tersebut. sehingga pasti akan menimbulkan kekeliruan dalam medeteksi status kesehatannya. Hal ini tentu berbahaya karena penentuan status kerawanan pada orang yang berbeda dengan data pengguna akan menyulitkan untuk dilacak. Bisa saja kan orang yang memasuki tempat tersebut tekena Covid-19, tetapi malah pengguna aplikasi PeduliLindungi yang di karantina. Ataupun orang yang memasuki tempat tersebut dikarantina tetapi pengguna aplikasi PeduliLindungi tersebut yang sulit untuk memasuki tempat umum lainnya karena terdeteksi terkena Covid-19.
Manfaat Aplikasi PeduliLindungi Bagi Pengguna
Setelah saya meng-instal saya merasa memiliki banyak sekali manfaatnya seperti membantu menghadapi masa pandemi yang saat ini terus menurun. Saya merasa sering mendapatkan berita tentang Covid-19 yang terupdate dengan menunjukan wilayah mana saja yang berisiko tinggi dalam penyebaran Covid-19 melalui fitur perjalanan, Zonasi Covid-19 dan statistik hingga saya mengetahui berapa saja jumlah orang berstatus kontak erat atau Positif Covid-19 di sekitar saya.
Kemudian fitur diari perjalanan dapat membantu saya dalam mengetahui bagaimana status kerawanan di lokasi tujuan. Data ini menjadi patokan saya agar berhati-hati dalam melakukan perjalanan ketika berpergian dengan tingkat kerawanan tinggi.
