SENTANI. Pasti semua pribumi Sentani masih ingat dengan kejadian ditahun 2019. Saat banjir bandang menerjang seluruh kota Kenambai Umbai ini.
Saat malam hari tepat dihari Sabtu, jumlah air yang banyak ditambah kerusakan hutan di gunung cykclop menambah semangat banjir bandang untuk turun ke kota Sentani.
Kota Jayapura lumpuh total, banyak korban jiwa berserakan dimana - mana, banyak bangunan rusak total, danau Sentani naik, dan masih banyak sekali kerusakan di seluruh kota.
Hingga saat ini masyarakat masih trauma dengan keadaan tersebut. Banyak masyarakat yang mengawali hidupnya mulai dari nol.
Sekarang di tahun 2021 tepat di bulan Februari selain seluruh kota di Indonesia ditimpa banjir seperti di Jakarta, Sumatera, dan sebagainya. Begitu juga kota Sentani dan sekitarnya.
Hujan beberapa hari ini membuat air danau Sentani mulai naik ditambah angin barat yang mulai ngamuk. Masyarakat Sentani khususnya yang bermukim di tepian Danau Sentani mulai panik.
Mengapa tidak, air danau dalam tiga hari sudah naik 1 meter lebih. Cuaca saat ini masih buruk, hujan terus - menerus turun.
Beberapa rumah warga Sentani mulai mengalami kerusakan akibat hujan yang disertai badai.
Harapan masyarakat buyakha agar bencana alam ditahun 2019 tidak terjadi ditahun 2021, tidak ada korban jiwa karena melihat cuaca yang tidak menentu dan ditambah angin, membuat masyarakat mulai panik.
Ia seperti yang diharapkan, cuaca yang buruk dalam seminggu ini tidak membuat hal buruk menimpah lagi.