Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Memanfaatkan Waktu untuk Menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memanfaatkan Waktu Untuk Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cuaca Buruk, Masyarakat Sentani Mulai Panik

10 Februari 2021   11:26 Diperbarui: 10 Februari 2021   11:33 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SENTANI. Pasti semua pribumi Sentani masih ingat dengan kejadian ditahun 2019. Saat banjir bandang menerjang seluruh kota Kenambai Umbai ini.

Saat malam hari tepat dihari Sabtu, jumlah air yang banyak ditambah kerusakan hutan di gunung cykclop menambah semangat banjir bandang untuk turun ke kota Sentani.

Kota Jayapura lumpuh total, banyak korban jiwa berserakan dimana - mana, banyak bangunan rusak total, danau Sentani naik, dan masih banyak sekali kerusakan di seluruh kota.

Hingga saat ini masyarakat masih trauma dengan keadaan tersebut. Banyak masyarakat yang mengawali hidupnya mulai dari nol.

Sekarang di tahun 2021 tepat di bulan Februari selain seluruh kota di Indonesia ditimpa banjir seperti di Jakarta, Sumatera, dan sebagainya. Begitu juga kota Sentani dan sekitarnya.

Hujan beberapa hari ini membuat air danau Sentani mulai naik ditambah angin barat yang mulai ngamuk. Masyarakat Sentani khususnya yang bermukim di tepian Danau Sentani mulai panik.

Mengapa tidak, air danau dalam tiga hari sudah naik 1 meter lebih. Cuaca saat ini masih buruk, hujan terus - menerus turun.

Beberapa rumah warga Sentani mulai mengalami kerusakan akibat hujan yang disertai badai.

Harapan masyarakat buyakha agar bencana alam ditahun 2019 tidak terjadi ditahun 2021, tidak ada korban jiwa karena melihat cuaca yang tidak menentu dan ditambah angin, membuat masyarakat mulai panik.

Ia seperti yang diharapkan, cuaca yang buruk dalam seminggu ini tidak membuat hal buruk menimpah lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun