Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Guru - Akun Baru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Mama Joice Mengadu Nasib di Setumpuk Pinang

14 Mei 2022   15:44 Diperbarui: 14 Mei 2022   15:51 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mama Joice Didiway | Dokpri

Pinang adalah salah satu makanan tradisional masyarakat yang berada di timur Indonesia terlebih masyarakat Papua.

Di setiap pelosok negeri cendrawasih selalu saja ditemui pohon pinang atau sederetan meja sederhana yang dijaga oleh mama-mama Papua yang tak lain ialah berjualan pinang. Namun saat ini bukan saja mama-mama Papua ada juga mama-mama non Papua yang berjualan pinang.

Dengan beberapa buah disertai sirih dan kapur putih yang disusun menghiasi meja jualan. Berjualan dari pagi hingga sore, lanjut malam dengan manfaatkan cahaya pelita, mama-mama tetap setia dengan jualannya.

Ada setumpuk seharga Rp.10.000,- yang terdiri dari enam sampai delapan buah pinang ditambah dua buah sirih dan sekantor kapur. Ada juga seharga Rp.5.000,- rupiah yang terdiri dari empat sampai lima buah pinang ditambah satu buah sirih dan sekantong kapur. Ada juga disebut pinang ojek, seharga Rp.2.000,- yang terdiri dari dua sampai tiga buah pinang, sepotong sirih dan sekantong kapur.

Tadi sore (14/05/2022) saat ditemui salah satu mama yang sering berjualan di pinggir jalan raya kampung Harapan, mama Joice Didiway yang merupakan masyarakat kampung harapan. Ia menuturkan harga setumpuk pinang dari Rp.2.000,- hingga Rp 10.000,- dan pinang ojek yang paling laris.

"Pinang ini harganya bervariasi, ada yang Rp.2.000,- Rp.5.000,- dan Rp.1.000,-. Namun yang paling laris terjual pinang ojek yang harganya Rp.2.000,-" tutur mama Joice Didiway.

Alasannya pinang ojek lebih laku diutarakan oleh mama Joice dikarenakan harganya yang murah dan di beli langsung di makan disini.

Ketika ditanya proses mendapatkan pinang untuk di jual, mama Joice mengatakan pinang jualan kadang petik dari halaman rumah (milik sendiri), kadang beli juga dari pasar.

"Di halaman rumah ada pohon pinang, sering kita petik dan berjualan sehingga tidak ada pengeluaran modal dan pemasukan lebih besar dibandingkan yang kita beli dari pasar lalu kita berjualan disini. 

Di pasar satu oki kadang Rp.100.000,- ada juga Rp.150.000. kalau pinangnya bagus bisa kita beli Rp.200.000,-," tambah mama Joice.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun