Mohon tunggu...
Erako Gayo
Erako Gayo Mohon Tunggu... Pustakawan - Erako gayo

Mahasiswa di STAIN gajah putih takengon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sistem Pemerintahan Desa (Sarak Opat) dalam Perspektif Masyarakat Gayo

29 Desember 2019   18:53 Diperbarui: 29 Desember 2019   19:30 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Masyarakat gayo mempunyai sistem pemerintahan desa yang di sebut Sarak opat. Sarak Opat merupakan lembaga yang mengatur pemerintahan desa, khususnya di daerah gayo.sarak opat terdiri dari reje,imem,petue dan RGM .Berikut ini adalah sistem pemerintahan desa ( Sarak Opat ) dalam perspektif masyarakat gayo

1.Makna kedaulatan rakyat: Rakyat genap mupakat

RGM (Rakyat Genap Mufakat) merupakan suatu organisasi yang berada dalam pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah. Dimana RGM (Rakyat Genap Mufakat)  merupakan salah satu unsur dari Sarak Opat. Sarak Opat inisangatlah berpengaruh dalam suatu kampung di kabupaten aceh tengah. Dimana tugas dari RGM (Rakyat Genap Mufakat) ialah menyampaikan saran dan kritikan dari masyarakatnya. RGM (Rakyat Genap Mufakat) juga berfungsi menilai jalannya pemerintahan dan kehidupan kemasyarakatan. RGM (Rakyat Genap Mufakat) juga mempunyai peranan untuk melakukan pengawasan terhadap ke tiga unsur

Setiap unsur pemerintahan dalam kampung harus melaksanakan peranannya berdasarkan norma-norma adat yang telah ditentukan. Jika salah satu dari unsurSarak Opat itu yang tidak melaksanakan peranan sebagaimana mestinya, sehingga terjadi penyimpangan dari norma adat yang berlaku. Contoh Apabila seorang reje misalnya tidak musuket sipet, melakukan peranan yang menyimpang dari pola yang telah ditetapkan oleh norma-norma adat, RGM (Rakyat Genap Mufakat) dalam kampung yang bersangkutan yang yakin benar bahwa telah terjadi penyimpangan dari kaidah yang dipergunakan untuk mengukur tingkah laku reje tersebut, RGM (Rakyat Genap Mufakat) mengadakan musyawarah untuk mengenakan sanksi adat terhadap reje bersangkutan. Reje yang menyimpang itu disebut Taksir, artinya tidak melaksanakan yang harus dilaksanakan sebagaimana mestinya.

   Dalam Pasal 39 Peraturan Pokok Hukum Adat Gayo, disebutkan bahwa seorang reje atau penghulu dapat diberhentikan dari jabatannya, jika reje melakukan hal sebagai beikut:
1. Mengambil harta orang lain bertentangan dengan hukum adat yang berlaku, atau
2. Menimbang berat sebelah, menakar tidak pas
3. Membenarkan yang salah, menyalahkan yang benar
4. Bertindak sewenang-wenang.
5. Tidak mengikuti resam peraturan yang berlaku.
   Dalam musyawarah tersebut RGM (Rakyat Genap Mufakat) mengemukakan bukti-bukti yang menguatkan tuduhannya dan apabila bukti-bukti itu jelas dan meyakinkan, rayat memutuskan agar reje yang bersangkutan melepaskan kedudukannya. kalau seorang reje telah disebut taksir, ini berarti bahwa ia antara lain telah bertindak tidak adil terhadap rakyatnya atau telah melakukan kejahatan tertentu yang tidak patut dilakukan oleh seorang reje. Setiap tuduhan yang dialamatkan kepada reje tersebut, sebagaimana halnya tuduhan pada setiap orang yang diduga telah melakukan suatu kejahatan atau tindakan yang dipandang melanggar norma-norma adat, harus benar-benar nyata, terbukti

2.Sistem pemerintahan desa(kampung)
   Pemerintahan kampung adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh sarak opat dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah kampung adalah reje dan perangkat kampung sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan kampung.
   Penyelenggaraan pemerintahan kampung berpedoman pada asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Adapun asas umum penyelengraan pemerintahan kampung ialah asas syariat islam, asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan pemerintahan, asas tertib kepentingan umum, asas keterbukaan, asas demokrasi, asas keadilan, asas keseimbangan, asas pemberdayaan masyarakat, asas profesinalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi, asas efektivitas

Untuk pemerintahan yang bersifat umum, di didalam masyrakat Gayo dilaksanakan oleh sarak opat:
1) Reje
Reje merupakan pejabat tertinggi dikampung, dimana beliau merangkap dalam segala hal yang bersangkutan dengan kampung. tujuan utamanya ialah memakmurkan dan mensejahtrakan kampung. Jika adanya permasalahan yang terjadi di suatu kampung, maka reje lah orang yang pertama harus mengetahui permasalahan yang ada, kemudian reje akan mengkoordinir bawahannya untuk diselesaikan bersama petinggi petinggi lainnya di kampung. Contoh seperti terjadinya perubahan qanun, penyelsaian permasalahan pembangunan dan lain lain. Akan tetapi reje juga memerlukan persetujuan dari pemerintahan kampung seperti imem, petue dan RGM ( Rakyat Genap mufakat). Karena jika tidak ada persetujuan dari ketiga unsur tersebut maka keputusan reje tidak akan berlaku.
2) Petue
Petue merupakan salah satu unsur dari sarak opat, dimana petue berperan sebagai penasehat kampung. Jika adanya sesuatu yang terjadi dikampung maka petue akan memberikan saran dan kritikan kepada reje, dimana setelah adanya saran dari petue kemudian akan dilanjutkan kepada persetujuan sarak opat. Selain dari memberikan saran,petue juga memberikan alternatif dari permasalahan yang  ada dalam masyarakat kepada reje untuk diputuskanpenyelidikan dan penuntutan atas sengketa yang timbul dalam masyarakat yang berkenaan dengan pelanggaran syariat islam dan adat istiadat untuk disampaikan kepada reje sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Petue juga harus Menjaga, memelihara dan melestarikan nilai-nilai adat istiadat.
3) Imem
Imem kampung adalah seseorang yang memiliki tugas dalam menjalakan pendidikan keagamaan, dimana seperti melaksanakan pengajian dikampung, melaksanakan pelaksanaan syariat islam, menjadi imem di masjid, memimpin kegiatan yang berhubungan dengan ibadah, menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pemeliharaan dan kemakmuran mesjid/mersah dengan melaksanakan shalat fardhu serta perayaan hari-hari besar Islam, memberi nasehat dan pendapat berkenaan dengan pelaksanaan syariat islam kepada reje baik diminta maupun tidak diminta. Seorang imemkampung juga memiliki tugas untuk Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam masyarakat yang berkenaan dalam pelaksanaan syariat islam bersama unsur sarak opat lainnya

3.Peranan lembaga adat
Peranan lembaga adat antara lain:
1)Membantu pemerintah dalam kelancaran dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang terutama dalam bidang keagamaan,kebudayaan,dan kemasyarakatan.
2) Melaksanakan hukum adat dan istiadat dalam desa adatnya
3)Menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan.
4)Membina dan mengembangkan nilai-nilai adat serta melestarikannya.
5)Menjaga kekayaan desa adat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun