Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Inspiratif Nurma Saidah Anak KPM Hafidz Quran Menjadi Guru Paud

27 September 2020   21:29 Diperbarui: 27 September 2020   22:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peksos Supervisor Memotivasi Nurma Saidah by Muhim

Nurma Saidah (20 tahun) adalah anak keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH). Anak pasangan Nurul Ummah (45 tahun) dan Sulhan (52 tahun) dari Dusun Pelengkung Desa Sambirejo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang, KPM PKH kohort 2016. 

Nurma adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Kakaknya Rada Rul Hidayah (22 tahun) sudah menikah, mempunyai dua adik yang masih duduk di kelas 2 MTS (Irma Anis usia 12 tahun) dan bungsu masih sekolah paud B (usia 5 tahun).

Berawal dari keinginan ibunya yang sangat ingin anak-anaknya untuk terus melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Harapan ibu dan ayahnya agar kelak menjadi anak yang sukses di dunia maupun di akhirat. 

Meskipun ibu dan ayahnya hanya tamatan SMP dan berpenghasilan seadanya, tetap berkeinginan agar anak-anak bisa berpendidikan hingga kuliah. Ibu Nurul Ummah bekerja membantu mengisi kerupuk di pabrik rumahan. 

Biasanya dijual dengan cara dititipkan ke toko-toko di beberapa pasar dengan harga satu rentengnya 5.000- 15.000 tergantung berapa renteng. Suaminya hanya seorang buruh Tani yang tidak seberapa penghasilannya tergantung musimnya.

Bersama Pendamping Syuting video by EnyChoi
Bersama Pendamping Syuting video by EnyChoi

Beruntung program PKH memberikan keluarga ini bantuan berupa dana tunai. Uang tersebut bisa menjadi tambahan untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk membeli perlengkapan sekolah. 

Sekarang Pak Sulhan juga memulai usaha sendiri jualan ayam di pasar. Karena sekarang ada pandemi covid 19 ,Pak Sulhan tidak bisa berdagang di pasar. 

Uang PKH habis untuk kebutuhan sehari-hari serta uang pulsa untuk belajar online di rumah . Walau demikian Pak Sulhan tak pernah menyerah, terus mencari nafkah dengan menjual barang antik walau tidak sering ada orang mencari dan membutuhkan barang antik itu.

Mendapat bantuan PKH menurut Nurma lengkap semuanya. Baik materi non materi, motivasi ibu untuk anak-anaknya agar menempuh pendidikan sampai kuliah karena ketika pertemuan kelompok mendapat bekal tentang pendidikan anak, kesehatan, pengelolaan keuangan, serta kesehatan. Semua materi tersebut disampaikan pendamping PKH ibu Muhimmatul Khoiroh,S.Pd yang akrab dipanggil Ibu Muhim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun