Mohon tunggu...
Eny Choi
Eny Choi Mohon Tunggu... Relawan - Ganbatte Bushido

Social Worker, Community Development

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Graduasi Sejahtera Mandiri Pak Zainal karena Semangat Berbagi

21 Juni 2019   21:41 Diperbarui: 21 Juni 2019   21:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kika: Supervisor, Pendamping< KPM PKH Ibu Suudiyah dan suami Pak Zainal

Tidak mudah perjalanan bagi Pak Zainal untuk bisa graduasi dari kepesertaan PKH, sebagai keluarga penerima manfaat bantuan Program Keluarga Harapan. Tinggal di Desa Watugaluh bersama istri dan ketiga anaknya. Menjadi keluarga penerima manfaat PKH dari sejak tahun 2016 sebenarnya Pak Zainal sudah tidak merasa nyaman. Bukan merasa sok kaya atau tidak butuh uang. 

Sebelumnya pernah mendapatkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Pak Zainal sudah menolak. Bahkan ketika cair meminta perangkat desa untuk dibagikan kepada mereka yang lebih berhak atau yang masih sangat membutuhkan.

Ternyata tahun 2016 Pak Zainal masuk dalam data penerima manfaat program keluarga harapan. Sebenarnya Pak Zainal sedikit bingung kenapa namanya masih masuk juga. Ini yang sangat membanggakan pada diri Pak Zainal. 

Bagaimana tidak, banyak orang rela memburu bansos dari Pemerintah apapun bentuknya itu, ternyata justru sebaliknya Pak Zainal malah menolak. Perlu diketahui sebenarnya pada saat menerima bantuan sosial PKH pak Zainal belum seperti sekarang. Meskipun sekarang dibilang masuk dalam kriteria indikator yang harus digraduasi. 

Bengkel dan Rumah Pak Zainal-Ibu Suudiyah
Bengkel dan Rumah Pak Zainal-Ibu Suudiyah

Pak Zainal saat itu masihlah tinggal di rumah anyaman bambu yang sekaligus sebagai bengkel tempat usaha pak Zainal. Namun merasa bahwa secara fisik kuat bisa bekerja keras memenuhi keperluan keluarga membuat pak Zainal selalu menolak mendapatkan bantuan. Bahkan saat sekarang sudah mengundurkan diri sempat disesalkan oleh perangkat desa, karena masih mempunyai tanggungan anak sekolah 3 orang. Pendamping PKH , Imroatul Hasanah,S.Pd sempat juga dihalangi oleh pihak desa saat mau menyetujui keinginan pak Zainal. 

Bersama supervisor, Sri Indaryani,M.Sos mendatangi rumah pak Zainal, Jumat (21/06/2019) dan ternyata pak Zainal masih tetap teguh pada pendiriannya. Tetap mengundurkan diri dari kepesertaan PKH dan ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Ada pembelajaran dan motivasi yang sangat bagus dari diri Pak Zainal. Sebelumnya pak Zainal sudah membicarakan dengan istri Suudiyah Hasanah sebagai pengurus PKH tapi belum ada kesepakatan bahwa akan benar-benar keluar dari kepesertaan PKH. Istri merasa berat karena masih mempunyai anak 3, pertama masuk SMP, kedua kelas 2 SD dan yang ketiga kelas 1 SD. 

Namun atas pengertian suami akhirnya ibu Suudiyah bisa menerima dengan lapang dada. Alhamdulillah dalam sehari bisa sampai sepuluh sepeda motor kalau sedang ramai bengkel Pak Zainal didatangi pelanggannya. Semangat Ibu Suudiyah, bapak Zainal bahwa dimana ada kemauan dan kerja keras disitu ada pintu rejeki yang siap dijemput. 

Semoga akan muncul pak Zainal yang lebih banyak lagi diantara Keluarga Penerima Manfaat PKH. Sukses tujuan PKH untuk bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik secara pemikiran, pendidikan dan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun