Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jalani Gaya Hidup Minimalis, Kamu Gak Harus Naik Angkot, Kok!

23 April 2021   22:18 Diperbarui: 23 April 2021   23:07 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, angkot Jak Lingko ini dikemudikan oleh pengemudi yang bersegaram tanpa asap rokok. Tambahan lagi, angkot Jak Lingko memiliki ruang yang lebih bersih. Jelas sekali perbedaannya dengan angkutan konvensional.

Bahkan, di jalur lain ketika saya naik angkot jalur Cipulir- Lebak Bulus, angkotnya memiliki AC. Senyaman itu, teman-teman. 

Pelayanan yang sebaiknya terus ditingkatkan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan umum, ye, kan! Mulai dari ketersediaan angkutan umum yang memadai, mengingat seiring waktu  penumpang Jak Lingko semakin banyak peminatnya, tetap menjaga kebersihan angkutan umum dan yang paling penting pengemudi yang selalu diedukasi (diperhatikan kehidupannya) oleh pemerintah.

Lalu, mengikuti waktu itu TransJakarta mulai beroperasi ke wilayah dimana saya tinggal. Daerah tempat tinggal saya semakin lama mudah sekali menemukan angkutan umum berupa bus antar kota, angkot, dan TransJakarta. Itu semua membuat saya urung tentang mimpi memiliki kendaraan pribadi.

Pilihan lebih berat menggunakan transportasi umum. Tinggal melangkahkan kaki berjalan keluar komplek menuju jalan raya. Jaraknya hanya sekian ratus meter. Langsung ketemu halte dan tempat-tempat perhentian angkutan umum (bus antarkota, TransJakarta, Mikrotrans Jak Lingko, taksi dan angkutan umum konvensional lainnya).

Tapi saya mungkin tidak menggunakan angkutan umum seumur hidup. 

"Kecuali nih ya...", saya menambahkan, misalkan saat ini saya dalam kondisi khusus yang mengharuskan menggunakan angkutan pribadi, tentu saja saya akan lebih memilih menggunakan angkutan pribadi.

Menariknya, sampai sekarang saya belum terpikir lagi tentang menggunakan angkutan pribadi. Karena saya tinggal di daerah yang sangat strategis dengan ketersediaan angkutan umum, saya lebih memilih angkutan umum.

Belum lagi, saya tinggal sendiri, tidak dalam kondisi hamil atau memiliki anak serta masih bisa berjalan dengan kuat. Bila dalam kondisi hamil atau memiliki anak sekalipun, kalau angkutan umum yang tersedia sangat layak, why not?

Walaupun gaya hidup sustainable sebaiknya harus dikerjakan secara menyeluruh, semua orang dapat berkontribusi. Semua orang bebas memilih sesuai kondisi dan kemampuan masing-masing. 

Mengenai berusaha hidup sustainable, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Seseorang di luar sana, berusaha menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon. Seseorang yang lain dengan cara hidup minimalis menolak fast fashion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun