Mohon tunggu...
Endah Wahyu Sugiharti
Endah Wahyu Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang yang masih belajar menulis. Menulis adalah cara saya untuk mengingat dan mengabadikan rasa, momen dan ilmu pengetahuan. Selamat menikmati 😊😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beberapa Permainan yang Dirindukan Anak 90-an

31 Oktober 2017   21:04 Diperbarui: 31 Oktober 2017   21:07 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jugjed itu yang telah mengubah segala mnjadi individual.

Bayangkan saja anak zaman sekarang fokus pada jugjed yang dimilikinya.

Banyak sekali permainan-permainan semasa tahun 2000an telah lenyap disirna zaman.

Padahal, permainan-permainan terdahulu mengajarkan kita untuk hidup bersosial. Untuk melatih motorik pada tubuh kita.

Permainan yang dulu ada sangat simple tidak membutuhkan biaya yang banyak.

Mau tahu permaianan apa saja .

Ayoo dibaca :)

1. Kelereng

Pada zaman saya masih kecil permainan seperti ini adalah permainan musiman. Cara bermain pun berpariasi, tergantung banyaknya anak yang ikut dan tergantung kesepakatan bersama. Dulu saya sering bermain 4 kelereng dan 1 bola. Dimainkan sampai bola itu jatuh dan tidak dapat mengambil keempat kelereng tersebut. Jika d praktikkan sekarang sangat membantu kehidupan sosial anak.

2.yeye

Permainan ini biasanya untuk anak perempuan tetapi sering juga dimain oleh anak lelaki. Permainan ini memerlukan banyak karet gelang setelah itu disatukan memanjang hingga 2- 2 setengah meter. Permainannya mudah bagi yang kalah memegang tali karet ..bagi yang menang bermain. Karet gelang d.taroh ditamit hinggal atas kelapa. Jika dicoba akan mengingatkan pada permainan dahulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun