Mohon tunggu...
Enang Suhendar
Enang Suhendar Mohon Tunggu... Administrasi - Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Sayah mah hanya warga sadarhana dan kagak balaga yang hanya akan makan sama garam, bakakak hayam, bala-bala, lalaban, sambal dan sarantang kadaharan sajabana. Saba'da dahar saya hanya akan makan nangka asak yang rag-rag na tangkalna.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pariwisata Core Economy, Corona Menghantui

5 Maret 2020   08:57 Diperbarui: 5 Maret 2020   09:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pariwisata saya tetapkan menjadi leading sector. Pariwisata dijadikan sebagai leading sector ini adalah kabar gembira dan seluruh kementerian lainnya wajib mendukung, dan itu saya tetapkan" demikian arahan Presiden Jokowi ketika memimpin Rapat Kerja Terbatas Bidang Pariwisata lima tahun silam, tepatnya tanggal 16 Februari 2015 di Istana Bogor.

Meskipun telah setengah dekade berlalu, namun komitmen pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia memang tidak pernah kendor. Tengoklah ucapan Presiden Jokowi lima tahun kemudian ketika menyampaikan Pidato di Sentul, 14 Juli 2019 "Infrastruktur yang besar-besar sudah kita bangun. Kedepan kita akan lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Kita sambungkan dengan Kawasan industri kecil, sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, sambungkan dengan kawasan pariwisata".

Pariwisata memang selalu dijadikan sekor unggulan pada pemerintahan Jokowi selama lima tahun berturut-turut sejak 2015. Selain itu pemerintah juga telah menetapkan pengembangan pada 10 destinasi wisata prioritas atau yang dikenal sebagai 10 Bali Baru. Hal tersebut dituangkan dalam surat Sekretariat Kabinet Nomor B-652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal Arahan Presiden mengenai pariwisata.

Conde Nast Traveler, majalah pariwisata kenamaan asal Amerika Serikat pernah merilis sebuah survey di tahun 2019 tentang destinasi wisata favorit pilihan pembacanya. Survey yang diikuti oleh 600.000 orang itu menetapkan Indonesia sebagai negara favorit tujuan wisata mengalahkan Thailand di posisi 2, dan Portugal di posisi 3. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata Indonesia telah berada pada posisi global.

World Economic Forum pernah merilis sebuah laporan tentang The Travel and Tourism Competitiveness Report 2019. Laporan yang dirilis setiap dua tahun tersebut menempatkan Indonesia pada rangking 40 naik dua peringkat setelah pada 2017 berada di rangking 42. Namun progressnya menunjukan angka kenaikan yang cukup tinggi setelah pada tahun 2015 di rangking 50 dan pada tahun 2013 di rangking 70.

Devisa negara merupakan salah atu alasan pemerintah untuk menggenjot sektor pariwisata. Data Kementerian Pariwisata menunjukan bahwa devisa dari sektor pariwisata selalu mengalami kenaikan. Tahun 2018 sektor ini menyumbang 16,1 Milyar USD, tahun 2019 sebesar 17,6 Milyar USD dan pada 2020 ditargetkan sebesar 20 Miliar USD. Jika target tersebut tercapai, maka sektor pariwisata berpeluang menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia, mengalahkan ekspor sawit maupun minyak dan gas (migas).

Manusia boleh berencana, namun Tuhanlah yang menentukan. Demikianlah kata-kata bijak nan populer yang sering kita dengar. Di tengah usaha pemerintah yang semakin serius menjadikan pariwisata sebagai core economy bangsa, virus corona datang menghantui. Bak api yang menjalar pada dahan dan daun-daun kering, Corona meluluhlantahkan segalanya.

Sumber: idntimes.com
Sumber: idntimes.com
Corona merajalela, dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia. Di Italia, Gelar Liga Serie A terancam diliburkan selama satu bulan setelah sebelumnya terdapat 79 orang meninggal akibat corona. Sebelumnya mereka menunda beberapa pertandingan termasuk big match Juventus versus Inter Milan. Kerajaan Arab Saudi telah memaklumatkan untuk menghentikan sementara kunjungan umroh dan kunjungan menuju Masjid Nabawi sampai pada waktu yang belum ditentukan.

Jepang juga terancam membatalkan festival Bunga Sakura pada April mendatang. Festival yang selalu dibanjiri jutaan pengunjung tersebut terancam batal setelah terdapat 12 kasus kematian di Jepang akibat Corona. Bahkan perhelatan olahraga akbar sejagat, Olimpiade 2020 yang menurut rencana akan dihelat pada Bulan Juli tersebut terancam mundur.

Wabah virus Corona juga menghebohkan Indonesia setelah Presiden Jokowi mengumumkan tentang 2 warga Indonesia yang positif mengidapnya. Corona menjadi current issue yang membanjiri headline di berbagai surat kabar dalam negeri, serta menjadi percakapan yang ramai dibicarakan di berbagai lini masa. Turnamen sepakbola nomor wahid di dalam negeri pun kena imbasnya setelah ditundanya laga Persija vs Persebaya yang menurut rencana akan dihelat tanggal 7 Maret mendatang.

Sektor pariwisata Indonesia adalah sektor yang ikut terpukul karena Corona. Namun demikian dalam sejarahnya pariwisata Indonesia pernah beberapa kali pasang surut akibat diterpa bencana. Kejadian sepanjang tahun 2018 membuat kunjungan wisata dari mancanegara turun setelah realiasi capaian wisman hanya 15,8 juta sementara pemerintah menargetkan 17 juta wisman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun