Wisata religi kali ini aku mau ubek-ubek Kampung Arab Pekojan yang lokasinya termasuk kawasan kota tua. Di kampung ini terdapat beberapa masjid bersejarah yang ingin aku sambangi.Â
Sebagaimana biasa, aku naik commuter line ke stasiun Jakarta Kota. Janjian dengan sahabatku di depan museum Bank Mandiri yang sedang ramai karena ada acara fashion show. Berhubung ini bulan Ramadan, wisata religi adalah cara asik untuk ngabuburit.
Setelah Asar, kami berjalan melalui museum Bank Indonesia, belok kiri ke jalan Bank, melewati Kali Besar Barat. Eh, dulunya sungai ini gak lurus lho, tapi berbelok ke kanan yang kemudian menjadi gedung BGR. Sungai diluruskan untuk memudahkan kapal-kapal dagang hilir mudik.
Dari jalan Kali Besar Barat, belok kiri ke jalan Kopi. Nah pasti jarang yang tahu kalau di sebelah kanan, lahan yang ada gedung putih biru dulunya adalah masjid pertama di Batavia, Keraton Jayakarta. Namun karena musibah kebakaran, masjid itu musnah tak bersisa sehingga berdiri bangunan baru.Â
Di sisi kanan dan kiri jalan Kopi, terdapat jalan Tiang Bendera. Ini adalah kawasan Pecinan pertama di Batavia sebelum pindah ke Glodok.
Nama jalan Tiang Bendera merujuk pada masa penjajahan VOC, di mana ketika warga keturunan harus menyetorkan pajak kepada VOC. Tiang bendera untuk mengingatkan warga bahwa sudah tiba saatnya membayar pajak.Â
Dari jalan Kopi melewati jembatan sungai Krukut yang menjadi batas Batavia dan Pekojan. Di sini ada persimpangan jalan Bandengan Selatan. Jembatan menjadi penanda batas Jakarta Barat dan Jakarta Utara.Â