Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ubek-ubek Kampung Arab Pekojan, Eksis Sejak Zaman Belanda

21 Maret 2025   17:36 Diperbarui: 23 Maret 2025   04:29 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kampung Baru, berdiri 1743 (dok.pri)

Wisata religi kali ini aku mau ubek-ubek Kampung Arab Pekojan yang lokasinya termasuk kawasan kota tua. Di kampung ini terdapat beberapa masjid bersejarah yang ingin aku sambangi. 

Sebagaimana biasa, aku naik commuter line ke stasiun Jakarta Kota. Janjian dengan sahabatku di depan museum Bank Mandiri yang sedang ramai karena ada acara fashion show. Berhubung ini bulan Ramadan, wisata religi adalah cara asik untuk ngabuburit.

Setelah Asar, kami berjalan melalui museum Bank Indonesia, belok kiri ke jalan Bank, melewati Kali Besar Barat. Eh, dulunya sungai ini gak lurus lho, tapi berbelok ke kanan yang kemudian menjadi gedung BGR. Sungai diluruskan untuk memudahkan kapal-kapal dagang hilir mudik.

Dahulu adalah masjid pertama di Batavia (dok.pri)
Dahulu adalah masjid pertama di Batavia (dok.pri)

Dari jalan Kali Besar Barat, belok kiri ke jalan Kopi. Nah pasti jarang yang tahu kalau di sebelah kanan, lahan yang ada gedung putih biru dulunya adalah masjid pertama di Batavia, Keraton Jayakarta. Namun karena musibah kebakaran, masjid itu musnah tak bersisa sehingga berdiri bangunan baru. 

Jalan Tiang Bendera (dok.pri)
Jalan Tiang Bendera (dok.pri)

Di sisi kanan dan kiri jalan Kopi, terdapat jalan Tiang Bendera. Ini adalah kawasan Pecinan pertama di Batavia sebelum pindah ke Glodok.

Nama jalan Tiang Bendera merujuk pada masa penjajahan VOC, di mana ketika warga keturunan harus menyetorkan pajak kepada VOC. Tiang bendera untuk mengingatkan warga bahwa sudah tiba saatnya membayar pajak. 

Jembatan sungai Krukut (dok.pri)
Jembatan sungai Krukut (dok.pri)

Dari jalan Kopi melewati jembatan sungai Krukut yang menjadi batas Batavia dan Pekojan. Di sini ada persimpangan jalan Bandengan Selatan. Jembatan menjadi penanda batas Jakarta Barat dan Jakarta Utara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun