Penyelenggaraan pertandingan akbar sepakbola Piala Dunia 2022 di Qatar tidak luput dari terpaan isu-isu politik. Isu-6 ini sengaja dilemparkan oleh pihak Barat dengan kepentingan tertentu, untuk mendeskreditkan Qatar di mata dunia internasional.
Ada beberapa sebab yang membuat isu-isu tersebut dimainkan. Pertama, karena Qatar adalah negara terkaya di Timur Tengah. Meskipun tidak seluas Arab Saudi, Qatar adalah penghasil gas terbesar di Timur Tengah. Hal ini sempat membuat iri negara-negara Timur Tengah lainnya sehingga memblokade Qatar berkat provokasi Amerika Serikat.Â
Kedua, Qatar adalah negara pendukung Palestina. Qatar selalu mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina, terutama bahan makanan dan obat-obatan. Â Hal ini yang membuat geram Israel dan Amerika Serikat. Bantuan dari Qatar sering dihambat dan dirampas pasukan Israel.
Ketiga, Qatar adalah negara Islam. Dengan sendirinya menggunakan hukum-hukum Islam untuk mengatur negara. Selain itu, budaya dan tradisi di Qatar mengacu pada aturan dalam agama Islam.Â
Dalam perhelatan Piala Dunia ini, Qatar menerapkan aturan-aturan yang harus dipatuhi para pendatang, khususnya suporter sepakbola dari berbagai negara. Salah satunya adalah tidak boleh menggunakan pakaian terbuka bagi perempuan.Â
Di samping itu, Qatar juga melarang penggunaan ban pelangi di lengan. Ban pelangi dikenal sebagai simbol untuk mendukung kaum LGBT. Dalam agama Islam, LGBT sangat terlarang.Â
Semula banyak yang protes terhadap peraturan pemerintah Qatar. Pemain bola dari Eropa nekad tetap menggunakan ban pelangi di lengan selama bermain. Tetapi akhirnya mereka mengalah dengan melepaskan ban karena mendapatkan ancaman dari FIFA. Â
Satu hal yang menarik, ada wartawan dari TV Israel berusaha melakukan wawancara dengan seorang pesepakbola terkenal tentang isu insiden yang menyebabkan kerusuhan dan penderitaan sekelompok buruh di Qatar. Pesepakbola tersebut menolak dan meninggalkan studio tanpa berkata apa-apa lagi.Â
Bahkan ketika wartawan tersebut mendekati para suporter di pasar dan tempat lainnya, langsung dijauhi begitu tahu dia dari Israel. Mereka mengatakan bahwa negara Israel tidak ada, tetapi yang ada adalah negara Palestina.Â