Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Isu Politik di Tengah Gebyar Piala Dunia 2022 di Qatar

23 November 2022   10:20 Diperbarui: 23 November 2022   10:27 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad (dok.okezone.com)

Penyelenggaraan pertandingan akbar sepakbola Piala Dunia 2022 di Qatar tidak luput dari terpaan isu-isu politik. Isu-6 ini sengaja dilemparkan oleh pihak Barat dengan kepentingan tertentu, untuk mendeskreditkan Qatar di mata dunia internasional.

Ada beberapa sebab yang membuat isu-isu tersebut dimainkan. Pertama, karena Qatar adalah negara terkaya di Timur Tengah. Meskipun tidak seluas Arab Saudi, Qatar adalah penghasil gas terbesar di Timur Tengah. Hal ini sempat membuat iri negara-negara Timur Tengah lainnya sehingga memblokade Qatar berkat provokasi Amerika Serikat. 

Kedua, Qatar adalah negara pendukung Palestina. Qatar selalu mengirimkan bantuan kepada rakyat Palestina, terutama bahan makanan dan obat-obatan.  Hal ini yang membuat geram Israel dan Amerika Serikat. Bantuan dari Qatar sering dihambat dan dirampas pasukan Israel.

Ketiga, Qatar adalah negara Islam. Dengan sendirinya menggunakan hukum-hukum Islam untuk mengatur negara. Selain itu, budaya dan tradisi di Qatar mengacu pada aturan dalam agama Islam. 

Dalam perhelatan Piala Dunia ini, Qatar menerapkan aturan-aturan yang harus dipatuhi para pendatang, khususnya suporter sepakbola dari berbagai negara. Salah satunya adalah tidak boleh menggunakan pakaian terbuka bagi perempuan. 

Di samping itu, Qatar juga melarang penggunaan ban pelangi di lengan. Ban pelangi dikenal sebagai simbol untuk mendukung kaum LGBT. Dalam agama Islam, LGBT sangat terlarang. 

Semula banyak yang protes terhadap peraturan pemerintah Qatar. Pemain bola dari Eropa nekad tetap menggunakan ban pelangi di lengan selama bermain. Tetapi akhirnya mereka mengalah dengan melepaskan ban karena mendapatkan ancaman dari FIFA.  

Satu hal yang menarik, ada wartawan dari TV Israel berusaha melakukan wawancara dengan seorang pesepakbola terkenal tentang isu insiden yang menyebabkan kerusuhan dan penderitaan sekelompok buruh di Qatar. Pesepakbola tersebut menolak dan meninggalkan studio tanpa berkata apa-apa lagi. 

Bahkan ketika wartawan tersebut mendekati para suporter di pasar dan tempat lainnya, langsung dijauhi begitu tahu dia dari Israel. Mereka mengatakan bahwa negara Israel tidak ada, tetapi yang ada adalah negara Palestina. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun