Mengenai senjata nuklir yang dimiliki Iran, seperti sebuah mitos, tak ada yang tahu persis apakah Iran memang menyimpan senjata yang dahsyat. Donald Trump ingin tahu, apakah gertak sambal tadi bisa memunculkan senjata nuklir tersebut.Â
Dalam melakukan serangan balik ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak, Iran hanya menggunakan roket biasa. Sehingga banyak pihak mengira bahwa persenjataan Iran masih jadul. Apalagi Iran salah kaprah dengan insiden pesawat Ukraina.
4. Demonstrasi sebagian rakyat Iran yang marah karena tertembaknya pesawat Ukraina telah menewaskan banyak warga Iran, justru menjadi blessing in disguesse bagi Donald Trump. Mereka mengipas melalui antek, agen dan oposisi yang berada di negara itu.
Sudah pasti demonstrasi adalah kendaraan yang efektif untuk mengguncang Iran. Apalagi Iran akan menghadapi pemilu pada tanggal 21 Februari mendatang. Amerika Serikat dan Israel tentu tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk ikut campur menggoyang musuh dari dalam.
Namun tidak semua negara maju mengiyakan perbuatan Donald Trump. Rusia, China, Turki masih berhati-hati mengambil sikap. Bahkan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menandaskan bahwa kecelakaan pesawat tidak akan terjadi jika tidak dipicu oleh perbuatan Amerika Serikat. Warga Kanada adalah korban terbesar kedua dalam kecelakaan pesawat itu.