Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Honorer, Sisi Hitam Dunia Pendidikan

5 Mei 2019   15:15 Diperbarui: 5 Mei 2019   15:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murid-murid sekolah (dok.mell)

3. Tidak ada tunjangan. Kalau guru tetap biasanya mendapat berbagai tunjangan. Misalnya tunjangan makan, beras, uang transportasi dan.

Berbeda dengan guru honorer yang kerap hanya diberi honor saja. Padahal mereka juga memiliki kebutuhan yang sama dengan guru tetap.

4. Permohonan menjadi guru tetap atau PNS sering menjadi ladang korupsi. Guru honorer yang ingin menaikkan dirinya, selain harus mengikuti test, juga diperas oknum untuk membayar jutaan Rupiah.

Salah satu teman saya pernah menjadi korban calo guru ini. Dia sudah membayar beberapa juta, tetapi ternyata tidak lolos menjadi PNS.

5. Terkena pungli dan potongan. Honor yang diterima guru honorer tak luput dari incaran koruptor. Terutama mereka yang berada di daerah daerah.

Kalau mencairkan honor, sudah dipotong oknum tertentu dengan alasan uang rokok atau uang lelah. Bayangkan, honor yang kecil saja dimakan orang sebagian.

6. Terpaksa kerja sambilan. Para guru honorer dengan penghasilan mengajar yang sangat minim itu, tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari hari. Mereka terpaksa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan.

Ada guru yang 'nyambi' menjadi tukang ojek. Setelah mengajar, mereka langsung membawa motor ke pangkalan ojek mencari penumpang. Bahkan ada yang menjadi pemulung sampah karena harus memenuhi nafkah keluarga.

Seharusnya ada sistem yang bisa mengangkat mereka. Setidaknya jika tidak bisa menjadi PNS atau guru tetap, honor mereka bisa disetarakan supaya kehidupan lebih terjamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun