Ulu Cami (Masjid Agung) yang bersejarah di provinsi Mardin, Turki tenggara dibuka untuk umum. Masyarakat bisa salat Jumat setelah direnovasi oleh Direktorat Regional untuk Yayasan Diyarbakir.
Masjid berusia 800 tahun, yang terletak di distrik Kiziltepe di Mardin ini, menjadi tempat sholat Jumat untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Semenjak seminggu yang lalu telah berfungsi seperti semula.
Mufti Ismail Cicek , ulama provinsi telah menyampaikan khotbah Jumat usai shalat Jum'at.  Ia memimpin doa untuk ampunan, berkah dan rahmat Tuhan bagi mereka yang terbunuh dalam serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Upacara pembukaan masjid  Minggu lalu dihadiri oleh Gubernur Mardin Mustafa Yaman, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party), perwakilan Mardin Seyhmus Dincel dan Cengiz Demirkaya. Selain itu hadir pula, Gubernur Distrik Mehmet Yuzer, Kepala Direktorat Keamanan Provinsi Hasan Onar, Mufti Ismail Cicek, Diyarbakir.Â
Pejabat lain, Direktorat Regional untuk Ketua Yayasan Metin Evsen, AK Partai Kota Metropolitan Kandidat Walikota Mehmet Vejdi Kahraman dan Ketua Provinsi Partai AK Faruk Kilic. Masyarakat setempat memanfaatkan kesempatan ini untuk shalat berjamaah.
Wakil Ketua Direktorat Jenderal Ali Hurata mengatakan kepada wartawan bahwa pekerjaan restorasi yang komprehensif dilakukan di masjid. Dia menambahkan bahwa direktorat telah memulihkan sekitar 33 struktur di Mardin.
Hurata menuturkanbahwa dalam 16 tahun terakhir, Turki telah memulihkan sekitar 5.200 bangunan bersejarah, selain bangunan bersejarah di luar negeri seperti masjid di Macedonia dan Bosnia.
Dia menjelaskan bahwa pekerjaan restorasi Masjid Alaca di kota tenggara Foca, Bosnia-Herzegovina tengah dilakukan. Masjid yang dihancurkan dengan bahan peledak oleh tentara Serbia selama perang Bosnia antara 1992-1995, direncanakan akan selesai dalam waktu lima atau enam bulan.
Pembangunan Masjid Agung Mardin dimulai pada 1184 atas perintah Yavlak Arslan dari Dinasti Artuklu, yang memerintah wilayah tersebut pada saat itu. Masjid ini selesai dibangun pada 1204 di bawah pemerintahan saudara laki-laki Yavlak, Artuk Arslan.
Banyak masjid megah peninggalan kerajaan Ottoman yang sedang direnovasi. Bangunan bersejarah menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata Turki.