Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rupa-rupa Menarik Simpati Ala Cagub DKI

29 Maret 2016   15:13 Diperbarui: 30 Maret 2016   07:40 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Bakal-bakal Calon Gubernur DKI Jakarta"][/caption]

Oleh : eN-Te

Bundaran Hotel Indonesia (BHI) Jakarta pada setiap hari Ahad menjadi wilayah yang steril dari kegiatan-kegiatan rutin, termasuk juga berkaitan dengan masalah hiruk pikuk demonstrasi. Pada hari itu semua jenis kendaraan roda empat atau lebih, dilarang untuk berlalu lalang. Hari di mana semua warga ibukota dapat memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan berolahraga, dan sebagainya. Hari itu disebut sebagai hari bebas kendaraan atau car free day (CFD).

***

Hari bebas kendaraan di BHI itu berlangsung  setiap pekan. Pada hari itu, semua area BHI dibebaskan dari lalu lalang kendaraan untuk memberi kesempatan kepada warga ibukota melakukan olahraga pagi. Fasilitas hari bebas kendaraan dimaksudkan agar warga ibukota dapat melepaskan kepenatan setelah  enam hari berkutat dengan rutinitas keseharian.

Warga ibukota dapat memanfaatkan CFD dengan melakukan berbagai aktivitas, baik dengan berolahraga maupun kegiatan lainnya, yang memungkinkan mereka dapat memulihkan (recovery) fisik dan mental. Ada juga yang memanfaatkan momen itu dengan melakukan kerja-kerja social, seperti membersihkan saluran air (got/parit), memungut sampah, mengadakan bazaar, melakukan “demo”, dan lain-lain. Semua kegiatan itu dilakukan dengan berbagai motif. Ada yang melakukan karena semata-mata dilandasi keinginan untuk menjaga kesehatan (berolahraga), tapi ada juga “kegiatan social” yang bermotifkan politik. Seperti CFD  hari Ahad kemarin (27/03/2016). Seiring dengan atmosfir politik di Ibukota Jakarta yang semakin menanjak naik suhunya, maka para bakal calon (balon) DKI 1 seakan tak ingin membiarkan kesempatan yang langka itu berlalu begitu saja. Apalagi kalau bukan berkaitan dengan kampanye.

***

Kampanye dengan berlindung di balik acara olahraga dan kegiatan social untuk menarik simpati warga ibukota adalah sah. Tidak ada yang melarang. Maka hari-hari menjelang Pilkada DKI, kita menyaksikan berbagai rupa bentuk kampanye untuk mencari simpati publik dari semua balon DKI 1. Berikut dicobadeskripsikan rupa-rupa kampanye ala bakal Cagub DKI satu persatu.

Adhyaksa Dault

Adhyaksa Dault (utuk membedakan dengan calon lain, Ahmad Dhani (AD) biar saya singkat saja dengan inisial, Adault) dikenal sebagai salah seorang anggota Kabinet pada era Pemerintahan SBY. Ia ditunjuk oleh SBY untuk menggawangi Kementerian Pemuda dan Olahraga pada periode I Pemerintahan SBY. Meski kepemimpinan di Kemenpora tidak sampai berakhir, karena di tengah jalan harus direshufle, tidak mengurangi predikatnya sebagai mantan Menteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun