Mohon tunggu...
Emmii BJ
Emmii BJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pensiunan

Pemerhati Sosial dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haruskah Mudik Kali Ini Macet Lagi?

21 Juni 2017   15:20 Diperbarui: 21 Juni 2017   15:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari tahun ke tahun kemacetan di Jalan saat mudik menjadi seni tersendiri bagi para pemudik ...

Berdasar pengalaman lebih dari sepuluh tahun menempuh jalur melkawan arus Mudik dan Balik, penulis mencoba berbagi pengalaman apa yang dialami.

Mengatasi kemacetan Jalan saat Arus Mudik dan Balik.

Kejadian saat Arus Mudik dan Arus Balik sejatinya adalah Kejadian Luar Biasa, jadi tidak dapat diatasi dengan tindakan2 regular seperti dalam kepadatan arus lalu lintas sehari hari.

Kemacetan Jalan Raya

Kemacetan di jalan Raya umumnya terjadi karena :

  • Kendaraan Umum yang berhenti sembarangan tanpa mempehitungkan kepadatan arus lalu lintas yang berlipat dari biasanya.
  • Kesalahan petugas mengatur Kontra Flow.
  • Gangguan penyeberang jalan, umumnya disekitar Pasar dan Pasar Tumpah.

Kemacetan dijalan raya sebenarnya dapat dikurangi dengan :

  • Kendaraan Umum (angkot) harus diatur dengan tegas, mereka tidak boleh berhenti dengan alasan apapun di Badan Jalan. Sehingga tidak menimbulkan Bottle neck penyebab kemacetan. Semua kendaraan yang naik/turunkan penumpang wajib berhenti di Bahu Jalan.

  • Petugas sering membuat jalur kontra flow, sekilas hal ini bisa mengurangi kepadatan ditempat.
  • Tetapi saat jalur kembali disatukan kejalur normal, jika arus kendaraan masih padat maka akan menyebabkan terjadinya Bottle Neck yang makin memperparah kemacetan jalan.

  • Penyeberang jalan di depan pasar dapat diatasi dengan memasang dua tiang dimasing masing sisi jalan (pada posisi yang tidak berhadapan).
  • Semua penyeberang jalan harus berjejer diantara dua tiang tersebut.
  • Setiap 10-15 menit sekali jalan disetop untuk mereka menyeberang.
  • Dengan cara ini cukup 20-30 detik menyeberangkan 70-100 orang. Petugas harus tegas dalam pengaturan waktu.
  • Saat arus mudik, penyetopan arus sekitar 30 detik bisa menyebabkan antrian kendaraan lebih dari 100 mobil.

Kemacetan di Jalan Tol

  • Kemacetan di jalan tol sering terjadi karena:
  • Penumpukan kendaraan yang akan membayar tol.
  • Penumpukan kendaraan yang keluar dari jalan tol masuk ke jalan raya.

Kemacetan di pintu tol dapat dikurangi dengan mengintegrasikan pengelola jalan tol sehingga bisa mengurangi banyaknya pintu tol dimana kendaraan harus berhenti.

  • Tarip tol dibuat dalam pecahan yang mudah disediakan oleh pengelola dan pengemudi kendaraan, misalnya kelipatan Lima Ribuan.
  • Sepanjang jalan tol dipasang Baliho besarnya tarip tol untuk masing2 pintu masuk dan keluar.
  • Pengemudi diwajibkan menyiapkan uang pas.
  • Pembayaran tol dengan uang pas bisa lebih cepat daripada dengan e-toll.
  • Disamping itu setiap GTO diberi petugas yang bisa membantu pengemudi yang tidak punya e-toll lewat gerbang GTO, dengan membayar pada petugas tersebut.

Penumpukan kendaraan dipintu keluar toll seperti kejadian di Brexit tentunya bisa dihindari dengan :

  • Mengurangi Crossing pintu keluar Toll dengan jalan raya, Jalan Pantura bisa dibuat semi searah dengan cara :
  • Semua kendaraan dari arah timur harus masuk pada pintu tol pertama yang ditemui.
  • Misalnya kendaraan dari Tegal mau ke Brebes, dia harus masuk pintu tol Brexit, keluar di Brebes Barat untuk kembali ke timur masuk kota.

Dengan cara ini, jalan Pantura akan relatip sepi dan dapat dimanfaatkan kendaraan dari Barat.

  • Jalan Tol Fungsional yang hanya satu jalur, dipakai hanya oleh kendaraan dari Timur sehingga tidak terjadi Crossing antara kendaraan keluar toll (dari barat) dengan kendaraan dari Timur yang sering malah diharuskan lewat jl. Pantura (kejadian setahun sebelum malapetaka Brexit) saat ini saya terjebak hampir 3 Jam, padahal biasanya saat arus mudik saya menentang arus tidak pernah kena macet lebih dari 15 menit.

Demikian sekedar berbagi pengalaman …

Selama lebih dari 10 tahun setiap arus Mudik saya menentang Arus menuju Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun