Hai diary,Â
Begitu absurd, tak mengerti apa yang terjadi. kehendakNya sudah terlihat nyata. Berjalan sendiri, diantara dinding-dinding tinggi ditemani kesunyian.
Berdamai dengan hari-hari yang masih belum dapat dipahami. Sedikit sinar mulai menyapa, tidak jahat namun belum bersahabat.
Memaafkan diri berharap dengan yang ada dihadapan. Gesekan pucuk Pinus lantunkan doa pada sang maha kuasa.
Semoga jangan ada lagi kerikil dan duri yang menyakiti. Biarkan bunga bertemu mentari, biarkan bulan mencari malam. Kunang-kunang menari bahagia diantara dedaunan.
Nyiur melambai memanggil pulang sang kelana lautan. Jejak langkah masih tersisa, bertemu bahagia.Â
Kuntum bunga memancarkan aroma harum masih dibulan November dengan matahari yang sama, mengucap syukur atas segalanya.
November 11, AwalÂ
________