Kita perlu mengingat di Jakarta dengan 9,6 juta jiwa menjalani PSSB 46 hari ada 79.930 orang (0,8 persen) yang terdeteksi melanggar, belum ditambah dengan yang tidak terdeteksi.
Dengan kondisi tersebut, akankah menuju lockdown sebagaimana yg pernah diterapkan di Hubei Cina, Vietnam, Filipina, Spanyol, Italia, atau Perancis dan negara lainnya?
Ditinjau dari satu saja kegiatan ekonomi seperti ekspor impor tiga bulan terakhir (sayangnya data yang diperbandingkan Februari-Maret dengan Maret-April atau April-Mei karena data tersedia tidak lengkap dan berbeda bulan pada negara tertentu pada ceicdata.com).
Pada Maret & April 2020 Neraca Perdagangan (ekspor-impor) Cina surplus US$ 19,9 M & surplus US$ 45,3 M. AS minus atau defisit US$ 65,0 M & minus US$ 69,7 M. Brazil surplus US$ 4,3 M & surplus US$ 6,7 M. Singapura surplus US$ 2,2 M & surplus US$ 1,7 M. Indonesia surplus US$ 715,8 Juta & minus US$ 344,8 Juta. India minus US$ 9,8 M & minus US$ 6,8 M.
Negara lain menyediakan data Februari & Maret 2020, Jerman surplus US$ 23,3 M & surplus US$ 14,1 M. Italia surplus US$ 7 M & surplus US$ 5,9 M. Malaysia surplus US$ 3,2 M & surplus US$ 1,9 M. Inggris minus US$ 15,2 & minus US$ 15,9 M. Turki minus US$ 3,6 M & minus US$ 5,1 M. Perancis minus US$ 5,5 M & minus US$ 3,6 M.
Sedangkan Vietnam yang sudah mulai membuka tempat publik seperti sekolah setelah 3 bulan lebih pembatasan sosial tersedia data ekspor-impor April-Mei 2020. Vietnam minus US$ 939,7 Juta & minus US$ 900 Juta.
Yang menarik Cina di tengah Pandemi masih konsisten surplus neraca perdagangannya. Secara tahunan sejak 2000 hingga 2014 Cina mampu selalu surplus.
Satu hal yang jarang di jelaskan tentang harapan kita kepada sistem imun manusia yaitu memiliki kemampuan mengenal, mengingat, menyerang patogen (seperti virus) dan membentengi tubuh kita, bahkan ini yang sangat penting yaitu kemampuan sisten imun dapat berkembang lebih baik atau adaptif dalam hitungan pekan.Â
Lindsay B. Nicholson dari Bristol University Inggris dalam jurnal Essays Biochem (2016) menyatakan bahwa Memori adalah atribut  dari sistem imun (kekebalan tubuh). Individu yang sembuh dari patogen spesifik menolak infeksi ulang dengan penyakit yang sama. Hasil yang mengejutkan ini adalah kunci untuk vaksinasi, jadi mungkin mengejutkan bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana memori imunologis berkembang.
Manfaat sistem kekebalan tubuh yang dapat melawan Campak lebih efektif pada kali kedua ia mencoba menyerang sudah jelas. Tetapi kemampuan sistem kekebalan untuk belajar juga penting karena alasan yang lebih spesifik dan kritis. Satu keuntungan yang dimiliki patogen (seperti virus) dibanding mamalia (seperti manusia) adalah mereka (virus) dapat berevolusi lebih cepat dari inang mereka.
Namun juga, Sistem kekebalan dapat beradaptasi, dapat belajar mengenali infeksi baru dalam beberapa pekan, tidak harus menunggu seumur hidup untuk mengembangkan pertahanan yang efektif, memberikan benteng melawan penyakit yang muncul yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
