Mohon tunggu...
ema aulida
ema aulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Harga Beras Menakutkan

1 Mei 2023   02:28 Diperbarui: 1 Mei 2023   05:14 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Penjual beras di Pasar Karangayu Semarang. Rabu (23/11/2022)(KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Para pedagang mengatakan, situasi seperti itu terjadi sebelumnya ketika masa jabatan SBY juga mengalami kenaikan yang begitu tinggi. Kemudian faktor produksi menurun dan menurunkan daya beli masyarakat. Menurut para pedagang, kenaikan harga beras diperkirakan lebih tinggi dari tahun lalu. Harga beras mengalami kenaikan setiap tahunnya, juga karena persediaan yang terbatas karena belum memasuki musim panen. Sejak Pantawan, menyaksikan kenaikan harga sekitar Rp dari Agustus 2022 hingga Januari 2023. 3000/kg Kenaikan ini berlaku untuk dua jenis beras, yakni Beras Panda Wangi dan Beras Tipe IR 42 atau biasa dikenal dengan Beras Pera yang dipatok Rp . 4000/kg untuk beras impor, para pedagang mengaku belum menerima produk beras impor tersebut.

Terpantau tiga hari setelah hari raya Lebaran, harga beras melanjutkan kenaikan. Data penutupan pasar panel harga bahan pangan salah satunya beras (24/4/2023) menunjukkan harga beras premium naik Rp110 jadi Rp 13.720/kg dan beras medium naik Rp 10 jadi Rp 11.930/kg. Sementara itu data pada selasa (25/4/2023 pukul 09.25 WIB),harga beras premium dan  beras medium masing-masing naik Rp 120 dan Rp 10 per kg menjadi rp 13.730 untuk beras premium dan  beras medium Rp 11.930/kg. Harga tertinggi beras premium hari ini (26/4/2023) dilaporkan mencapai Rp 17.140/kg di Kalimantan Selatan. Sedangkan, harga tertinggi beras medium Rp 13.900/kg di Maluku Utara.

Kenaikan harga beras berdampak negatif, harga beras menekan daya beli konsumen, yang mengurangi penjualan banyak pengecer kecil. Karena harga yang terus meningkat, konsumen mulai beralih ke beras kualitas medium. Petani sama sekali tidak meraup untung lebih dari kenaikan harga beras yang sedang melanda masyarakat. Dalam konteks harga sekarang ini, petani belum diuntungkan karena ketika padi-padi dibeli di petani masih rendah.

Dalam keterangan Sudaryono, Presiden Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), mengatakan bahwa kami adalah pedagang pasar, terutama yang berada di antara produsen dan konsumen. Ketika harga barang tinggi maka kita jual lebih tinggi, karena pedagang perlu memanfaatkan kekurangan beras agar pedagang merugi, karena harga tinggi maka konsumen bisa membeli lebih sedikit, kenaikan sedikit pun sangat berpengaruh dari penjelasannya. Departemen Perdagangan jadi Dirut Bulog berselisih pendapat dengan Departemen Pertahanan sehingga menjadi persoalan mendasar penilaian pemerintah karena database itu penting apakah barang itu ada atau tidak. Agak sulit untuk melihat apakah ada stok yang tersedia karena tidak banyak barang seperti biasanya.

Pemahaman saya terhadap pokok bahasan artikel yang saya tulis adalah bahwa agar industri pangan mampu mengatur harga pupuk dan harga beras dengan baik, dan banyak sekali mafia beras terutama produksi PT yang sangat terlibat dalam harga sedang diputar rahasia umum di masyarakat. maka keputusan impor beras akan menjadi lebih transparan.

Hal ini menunjukkan bahwa harga beras meningkat setiap tahunnya, antara lain karena persediaan yang terbatas karena belum memasuki musim panen. Tiga hari setelah libur Idul Fitri, harga beras terus naik. Karena harga yang terus meningkat, konsumen mulai beralih ke beras kualitas medium.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun