Al-Qur'an merupakan Kitab suci umat Islam yang paling sempurna. Al-Qur'an menjadi pedoman hidup bagi umat Islam sehingga umat Islam wajib mempelajari isi AlQur'an. Bagian sederhana untuk mempelajari Al-Qur'an dapat berawal dari ayat demi ayat. Tentu sudah banyak diketahui bahwa Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, tetapi Al-Qur'an diturunkan secara bertahap atau secara berangsur-angsur dan dengan asbabun nuzul yang berbeda-beda pula.Â
Di antaranya ada yang turun sebelum hijrah di Madinah dan ada pula yang turun sesudah hijrah di Madinah. Para pakar mengklasifikasikan ayat-ayat/ surah-surah di dalam Al-Qur'an menjadi dua, yakni al-Makky wa al-Madany. Setelahmengetahui antara al-Makky wa al-Madany, pastinya nanti dapat mengetahui urgensi mengenal al-Makky wa al-Madany. Lantas, bagaimana cara membedakan antara al-Makky wa al-Madany?
Jika dilihat dari pengertiannya, antara al-Makky wa al-Madany sudah terlihat perbedaannya. Secara etimologi, kata al-Makky berasal dari kata "Makkah" dan al-Madany berasal dari kata "Madinah". Secara harfiah, al-Makky atau al-Makkiah berarti yang bersifat Makkah atau yang berasal dari Makkah, sedangkan al-Madany atau al-Madaniah berarti yang bersifat Madinah atau yang berasal dari Madinah.Â
Secara termologi, al-Makky wa al-Madany berarti suatu ilmu yang secara kusus membahas tentang tempat, waktu, dan periode turunnya ayat atau yang seluruh ayatnya berstatus sebagai ayat Makkiah), surah al-Madaniyah murni (surah yang seluruh ayatnya berstatus sebagai ayat Madaniyah), surah al-Makkiah yang berisi ayat madaniyah (surah yang sebetulnya berisi kebanyakan berisi ayat Makkiyah akan tetapi di dalamnya ada sedikit ayat yang berstatus Madaniyah),bdan surah al-Madaniyah berisi ayat makkiah. Di antara sekian contoh ayat-ayat Makkiah dalam surat Madaniyah, ialah surat Al-Anfal. Surat Al-Anfal adalah Madaniyah, tetapi banyak ulama mengecualikan ayat 30.
Untuk membedakan antara ayat al-Makky wa al-Madany dapat juga dilihat dari ciri-cirinya. Ciri-ciri ayat al-Makky, ayat dan surahnya pendek dan susunannya luwes dan jelas; ayat-ayatnya lebih puitis (bersajak); al-Makky banyak menyebut qasam (sumpah), tasybih (penyerupaan), dan amtsal (perumpamaan); surah-surah al-Makky mengandung lafadz alla; surah-surahnya mengandung seruan " Hai sekalian manusia", dan tidak mengandung seruan " Hai orang-orang yang beriman"; serta mengajak kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah.Â
Sedangkan ciri-ciri ayat al-Madany, surah-surahnya memuat kewajiban; surah-surahnaya banyak menyebutkan orang-orang munafik, kecuali al-ankabut adalah al-Makkiah; al-Madaniyah adalah setiap surah yang di dalamnya terdapat dialog dengan ahli kitab; menjelaskan ibadah,muamalah, had/ sanksi, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun perang, kaidah hukum, dan masalah perundang-undangan; serta seruan terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk masuk Islam.Â
Nah, setelah mengetahui perbedaan antara al-Makky wa al-Madany, urgensi mengenal al-Makky wa al-Madany dapat ditemukan secara jelas bahwa ternyata dapat membantu dalam memahami Al-Qur'an, dapat meresapi gaya bahasa Al- Qur'an dan memanfaatkan sebagai pedoman bagi langkah-langkah dakwah, dapat memberi informasi tentang sirah kenabian, dapat mengetahui nasikh dan mansukh, dapat mengetahui sejarah pensyari'atan dan proses penurunannya yang berangsur- angsur, serta dapat memperkuat keyakinan umat Islam tentang otensitas dan orisinalitas Al-Qur'an.urah Al-Quran, baik di Makkah ataupun di Madinah. Ayat atau surah yang turun pada periode Makkah disebut dengan al-Makkiah dan ayat atau surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan al-Madaniyah.Â
Namun, dalam mengklasifikasikan antara al-Makky wa al-Madany tidak hanya sekedar al-Makkiah dan Al-Madaniyah saja, tetapi juga ada beberapa macam al-Makkiah dan al-Madaniyah, yaitu ada surah al-Makkiah murni (surah yang seluruh ayatnya berstatus sebagai ayat Makkiah), surah al-Madaniyah murni (surah yang seluruh ayatnya berstatus sebagai ayat Madaniyah),Â
surah al-Makkiah yang berisi ayat madaniyah (surah yang sebetulnya berisi kebanyakan berisi ayat Makkiyah akan tetapi di dalamnya ada sedikit ayat yang berstatus Madaniyah), dan surah al-Madaniyah berisi ayat makkiah. Di antara sekian contoh ayat-ayat Makkiah m dalam surat Madaniyah, ialah surat Al-Anfal. Surat Al-Anfal adalah Madaniyah, tetapi banyak ulama mengecualikan ayat 30.