Mohon tunggu...
Elsa Shafira Ramadhani
Elsa Shafira Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - be a better person every day

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro yang tertarik dengan dunia Internet of Things.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keterkaitan Etika Profesi, Orang, dan Teknologi

26 April 2021   09:42 Diperbarui: 26 April 2021   09:54 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dewasa ini, lapangan pekerjaan semakin banyak jenisnya, walaupun tetap tidak sebanding dengan banyaknya lulusan yang membutuhkan pekerjaan tersebut (atau mungkin memang kitanya saja yang belum memenuhi kriterianya). Selain itu, banyak hal yang harus dipenuhi dalam aspek-aspek kehidupan pekerjaan, salah satu yang terpenting adalah etika profesi. Sebagai mahasiswa tingkat tiga jurusan teknik elektro di salah satu universitas negeri, saya akan menyinggung sedikit kode etik yang menurut saya cukup jelas menjabarkan etika yang harus dimiliki seorang engineer saat ini. Disebutkan pada kode etik IEEE:

"untuk menegakkan standar integritas tertinggi, perilaku yang bertanggung jawab, dan perilaku yang etis dalam kegiatan professional" mereka perlu "meningkatkan pemahaman individu dan masyarakat tentang kapabilitas dan implikasi sosial dari teknologi konvensional dan yang baru muncul, termasuk sistem cerdas" juga "mencari, menerima, dan menawarkan kritik yang jujur terhadap pekerjaan teknis, untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan, untuk jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau perkiraan berdasarkan data yang tersedia, dan untuk menghargai kontribusi orang lain dengan benar".

Sebagai organisasi profesional teknis terbesar di dunia yang didedikasikan untuk memajukan teknologi demi kepentingan umat manusia, IEEE, ini bisa menjadi standar internasional untuk calon lulusan sarjana teknik elektro seperti saya untuk lebih mengedepankan aspek apa saja yang perlu tanamkan di dunia pekerjaan nantinya.Mencolek sedikit dari kutipan di atas mengenai sistem cerdas (intelligent system), bahwa di dunia electrical engineering bisa terbagi dalam banyak konsentrasi di dalamnya, antara lain sistem tenaga, instrumentasi, kendali, telekomunikasi, komputer, bahkan teknik biomedik -- walaupun lebih banyak yang berdiri sendiri. Jadi tidak melulu lulusan sarjana teknik elektro di cap sebagai pegawai PLN. Justru lapangan pekerjaannya menjadi lebih mengerucut ke arah profesionalisme jika digeluti lebih dalam salah satu dari konsentrasi tersebut.

Balik lagi ke meningkatkan pemahaman individu dan masyarakat tentang sistem cerdas, salah satu penerapannya adalah dengan meningkatkan kesadaran kita bahwa teknologi di revolusi industry 4.0 berkembang dengan sangat pesat. Termasuk pengembangan otomatisasi menggunakan smart technology yang modern di bidang manufaktur dan industri konvensional, komunikasi M2M (machine-to-machine) yang berskala besar, dan penerapan IoT terintegrasi untuk meningkatkan otomatisasi, meningkatkan komunikasi dan pemantauan diri, serta produksi mesin pintar yang dapat menganalisis dan mendiagnosis masalah tanpa perlu campur tangan manusia.

Mahasiswa di bangku di perkuliahan di jurusan manapun, pasti tidak asing lagi dengan penerapan IoT (Internet of Things) dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak, masa depan IoT ini berpotensi tidak terbatas (limitless). Kemajuan teknologi ke industrial internet akan dipercepat melalui peningkatan network agility, Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi, dan kapasitas untuk men-deploy, mengotomatiskan, mengatur, dan mengamankan beragam kasus penggunaan di hyperscale. Beberapa bisnis telah mengadopsi AI dan IoT sebagai bagian dari proses dan produk mereka. Survei Tech Trend baru-baru ini oleh SADA System menyatakan bahwa IoT dan AI adalah teknologi populer yang saat ini digunakan. Ia juga menemukan bahwa AI dan IoT adalah perusahaan teknologi teratas yang paling banyak berinvestasi untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan keunggulan kompetitif.

Manfaat yang dapat diambil dari kolaborasi IoT dan AI yaitu:

* Meningkatkan efisiensi operasional. AI memprediksi kondisi operasi dan mendeteksi parameter yang akan dimodifikasi untuk memastikan hasil yang ideal dan IoT memproses operasional yang memakan waktu.

* Manajemen resiko yang lebih baik. Yaitu memprediksi berbagai risiko dan mengotomatiskan untuk respons yang cepat untuk menangani kerugian finansial, keselamatan karyawan, dan ancaman dunia maya dengan lebih baik.

* Memicu peningkatan produk dan layanan baru. Contohnya adalah penerapan NLP (Natural Language Processing) untuk membantu seseorang berkomunikasi menggunakan device.

* Meningkatkan skalabilitas IoT. Ekosistem IoT yang didukung dengan AI dapat mengurangi volume data yang besar dengan mengalisis dan merangkum dahulu data yang akan di transfer.

* Mengeliminasi dana tidak terduga. IoT dan AI memungkinkan untuk memprediksi kegagalan peralatan-peralatan lebih awal dan menjadwalkan prosedur perawatan yang teratur untuk efek downtime.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun