Prajurit TNI merupakan  perekat kemajemukan bangsa, karena TNI adalah garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan Kebhinnekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh.
Kebhinnekaan yang kita miliki harus tetap dijaga dan dikawal bersama, mengingat kebhinnekaan adalah perekat Bangsa Indonesia dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang digelorakan setiap generasi di tahun politik saat ini dan ke depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dalam amanat tertulis pada upacara bendera tanggal 17 Januari 2018 yang dibacakan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari S.I.P.,M.Si. Â Upacara tersebut diikuti para pejabat Kodam IV/Diponegoro dan segenap prajurit serta ASN.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk menunjang tugas tersebut maka Prajurit dituntut untuk meningkatkan kualitas diri guna mencapai standar kemampuan dan profesionalisme, berjiwa satria, militan, loyal dan profesional.
Selain itu peningkatan kualitas prajurit terkait dengan perubahan lingkungan strategis yang begitu cepat dengan konstelasi global kontemporer dan menimbulkan berbagai ancaman nyata yang bersifat asimetris, proksi dan hibrida yang sulit diprediksi. Untuk itu Prajurit dan PNS TNI dituntut mampu menyikapi secara cerdas terhadap perkembangan lingkungan strategis, upaya adu domba, provokasi, penyalahgunaan media sosial dan serangan siber dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan modern.
Menurut Panglima TNI, dinamika perubahan tersebut menuntut TNI untuk mentransformasi diri menjadi suatu organisasi yang profesional, modern, dan tangguh dengan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi. Untuk mewujudkan TNI yang profesional berawal dari implementasi proses rekrutmen yang bersih, transparan, humanis dan bebas KKN.
Terkait dengan tahun 2018 adalah tahun politik dengan diselenggarakan Pilkada serentak, maka Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., memerintahkan kepada prajurit TNI selalu tetap berpegang teguh pada Komitmen Netralitas TNI dan menghindari sikap serta perilaku yang menjurus pada politik praktis.
Menyongsong tahun politik ini, Panglima TNI berharap terwujud soliditas dan sinergitas TNI dengan seluruh komponen bangsa bagi kepentingan integritas NKRI dan suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi nasional tahun 2018 dan 2019.