Orientasi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan

Pancasila merupakan hal mendasar bagi bangsa Indonesia. Pancasila digunakan sebagai dasar negara, ideologi bangsa, sistem filsafat dan pedoman bernegara bagi Indonesia, sehingga warga negara Indonesia perlu menanamkan, menerapkan serta berkomitmen terhadap nilai nilai yang terdapat di Pancasila. 

Tidak hanya itu, dengan keragaman suku, ras, agama, budaya di Indonesia, nilai Pancasila digunakan sebagai pemersatu. Namun sesungguhnya nilai nilai Pancasila sudah terwujud sebelum Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia. 

Nilai nilai tersebut adalah percaya kepada Tuhan, berperilaku adil, gotong royong, musyawarah, dan solidaritas tinggi yang ternyata sesuai dengan 5 sila yang terdapat di Pancasila. 

Dalam era teknologi seperti ini, nilai nilai Pancasila difokuskan untuk membentuk karakter masyarakat Indonesia agar dapat mem-filter dalam masalah budaya, pengetahuan, dan teknologi yang beragam dalam kehidupan. 

Urgensi Pancasila khususnya terhadap mahasiswa adalah sebagai nilai nilai yang perlu ditanamkan dan diterapkan agar tidak terpengaruh oleh paham asing yang berdampak negatif karena mahasiswa adalah calon pemegang kepemimpinan negara selanjutnya.

Oleh karena pentingnya nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, diperlukan pendidikan Pancasila untuk membentuk moralitas masyarakat Indonesia sejak di bangku sekolah hingga di perguruan tinggi. 

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan kurikulum pendidikan tinggi, wajib untuk memuat salah satunya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. 

Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan nilai Pancasila. 

Serta dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat saat ini, terlihat mulai luntur nya moral moral yang sesuai dengan nilai Pancasila. Urgensi pendidikan kewarganegaraan pada mahasiswa adalah untuk memfokuskan pada pembentukan karakter. 

Karakter tersebut ditunjukkan seperti sikap cinta tanah air, demokratis, dan berkontribusi besar serta aktif dalam membangun kehidupan bernegara sesuai dengan nilai nilai Pancasila. 

Namun pembelajaran pendidikan kewarganegaraan masih mempunyai kelemahan salah satunya dianggap remeh karena lebih fokus terhadap program studi yang diambil sehingga menyebabkan kurangnya ketertarikan terhadap pendidikan kewarganegaraan.