Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jatuh Cinta pada Halaman Pertama

7 Oktober 2018   21:06 Diperbarui: 7 Oktober 2018   21:12 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : ipusnas.id


Waktu itu saya masih kelas tiga SMA, tidak sengaja menemukan sebuah buku kecil, sampulnya berwarna hijau dengan banyak gambar rumput-rumput. 

 Saya jatuh cinta pada halaman pertama, buku itu berisi puisi-puisi yang penuh makna, menurutku. Tidak hanya kata-kata yang indah dan penuh makna puisi-puisi itu selain ditulis menggunakan bahasa Indonesia juga ditulis versi bahasa inggris. 

Menambah nilai plus karena saya memang suka belajar bahasa inggris. Karena ketidak sengajaan itu sampai hari ini saya gemar membaca, mulai gemar menulis, walau tulisannnya masih jauh dari kata "Tulisan".

 Saya begitu takjub bagaimana sebuah tulisan bisa masuk ke pori-pori nurani manusia yang membacanya. Ah saya yakin sang penulis memberi samacam roh atau jiwa suci  pada setiap tulisan hingga siapapun yang membaca roh atau jiwa itu merangkak, memasuki relung hati .Ini hanya pandangan subjektif saya.

Saya pernah membaca ebook tiga ratus halaman sekali tunduk, setengah malam saya menuntaskan ebook itu. Saya tidak bisa berhenti membaca buku itu, entah kekuatan apa yang dimilikinya. Yang jelas buku itu menarik saya kedalam dunianya, saya tertawa terpingkal-pingkal dihalaman berikutnya mata saya berair seolah-olah menyaksikan betapa pilunya kisah dalam buku itu. Ah sedikit berlebihan. Sehabis membacanya barulah mata saya terasa perih karena berjam-jam memandangi layar komputer.

Berawal dari jatuh cinta pada halaman pertama itulah saya mulai membaca buku-buku yang lain, sering keperpustakaan, meminjam buku-buku teman, mendonload ebok-ebok yang dibagikan secara gratis di internet, membeli buku walaupun hanya bekas, mengikuti akun-akun book store online, follow akun-akun media sosial penulis terkenal, mengikuti lomba-lomba kepunulisan dsb.

Dengan banyak membaca buku membuat saya sadar bahwa saya harus lebih banyak lagi membaca, lebih banyak lagi belajar,belajar apapun itu, lebih banyak lagi men-stok kadar rendah hati dalam diri, lebih banyak bersyukur.

Dengan banyak membaca kita bisa melintasi waktu, berbagi perspektif,  berimajinatif, berbagi pengalaman , mengetahui banyak hal. Mengetahui banyak hal yang membuat kita rendah hati.

Kalau dulu sewaktu SMA ataupun kuliah perpustakaanlah tempat saya mencari buku, tidak hanya gratis, jarak yang mudah dijangkau, buku-bukunya juga bervarian. Ah senangnya. Sekarang sudah tamat kuliah lupakan soal perpustakaan kalau beli buku tidak bisa setiap saat mengingat keterbatasan ekonomi, pinjam sama teman, teman sudah pada lenyap.

Lagi-lagi karena ketidak sengajaan saya melihat postingan sebuah akun media sosial, lupa namanya. Akun itu memberitahu bahwa dalam rangka program  revolusi mental  Presiden Jokowi dibuat perpustakaan nasional (IPUSNAS) berbasis digital yang bisa dinikmati siapa saja. 

Pada halaman depan aplikasi itu ada gambar Presiden Jokowi dan Jusuf Kala dibawahnya ada tagline "Wujudkan Revolusi Mental Melalui Membaca".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun