Mohon tunggu...
Suryan Masrin
Suryan Masrin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis Pemula, Guru SD Negeri 10 Muntok (sekarang), SD Negeri 14 Parittiga, pemerhati manuskrip/naskah kuno lokal Bangka, guru blogger

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Persembahan untuk Negeri, Alih Aksara dari Manuskrip Haji Sulaiman; Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah

2 Juli 2022   17:26 Diperbarui: 2 Juli 2022   18:27 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku alih aksara; Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah, sumber: guepedia.com

Ini adalah buah tulisan saya, yang dialihkan aksara dari sebuah Manuskrip (Naskah Kuno) salinan Haji Sulaiman Peradong. Alih aksara adalah salah satu cara untuk mempermudah dalam memahami isi kandungan dari sebuah tulisan asing, dalam hal ini Arab Melayu (Jawi). Tujuan dari alih aksara ini untuk sebuah pendokumentasian dari kekayaan lokal agar dapat dikonsumsi oleh khalayah, mengingat di masa kini generasi muda sudah mulai jauh dan bahkan tidak tahu lagi dalam membaca dan memahami aksara Arab Melayu.

Oleh sebab itu, tentu alih aksara ini dengan menggunakan huruf latin . Harapannya agar semua yang tertarik dengan ini dari sebuah naskah dapat terobati dengan alih aksara ini, apalagi disajikan dalam bentuk buku.

Buku alih aksara ini disajikan dari naskah (manuskrip) salinan Haji Sulaiman Peradong, Bangka Barat. Kemudian buku ini diberi pengantar oleh sahabat saya, rekan sesama alumni Bimtek dan sertifikasi penulis sejarah yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI tahun 2020. Namanya bang Hazmirullah, seorang filolog dan juga sebagai pengurus pusat Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Beliau ini berasal dari Palembang, tetangga tempat saya Bangka, yang kini tinggal di Bandung Jawa barat.

Sebenarnya naskah ini sudah selesai di akhir tahun 2021, namun baru bisa dinaikan cetak pada Juni 2022.

Berikut sekelumit cuplikan pengantar yang juga dijadikan sebagai sinopsis buku.

Naskah Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah menghadirkan begitu banyak pengetahuan berharga untuk pembaca dari segala generasi. Kita akan tersadar bahwa terdapat tujuh huruf yang "tiada boleh masuk" di dalam Surat al- Fatihah, yakni huruf ', jm, kh', syn, , dan f', karena "... kiranya nama neraka". Kita akan beroleh pengetahuan    bahwa    kalimah bismillhirramnirram itu terdiri atas sembilan belas huruf. Di dalam naskah, disebutkan bahwa Malaikat Zabaniyah, sang penunggu neraka, berjumlah sembilan belas orang. Oleh karena itu, menurut penulis/penyalin naskah, "...barangsiapa membacakan dia (al-Fatihah) terpeliharalah daripadanya (neraka)." Secara terperinci, makna Surat al-Fatihah --beserta kata-kata yang ada di dalamnya---diungkapkan di dalam naskah ini. Oleh karena itu, upaya saudara Suryan Masrin untuk mengalihaksarakan naskah tersebut --untuk selanjutnya diterbitkan menjadi buku---sangat layak diapresiasi. Langkah ini penting sebagai upaya untuk mengawetkan pengetahuan dari masa lampau. Tentu saja, upaya pengawetan pengetahuan itu jangan sampai berhenti hanya pada pengalihaksaraan, tetapi dilanjutkan dengan langkah mendialogkan kandungan Naskah Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah tersebut dengan bidang-bidang ilmu lain. Dengan demikian, kita akan memperoleh informasi yang semakin kaya terhadap khazanah pengetahuan dari masa lampau.


Dr. Hazmirullah, M.Hum
Filolog; Pengurus Pusat Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa)

Tulisan sinopsis ini dikutip dari cover belakang buku, tidak bermaksud untuk penjiplakan atau plagiat.

Mentok, 2 Juli 2022

Suryan Masrin 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun