Wal 'ashri demi masa
Allah telah bersumpah demi masa. Kenapa Allah bersumpah demi masa. Karena manusia itu benar-benar sudah berada dalam kerugian.
Kerugian apa. Kerugian terhadap dirinya sendiri yang setiap hari terkadang sangat lalai. Lalai dalam urusan akhirat. Kalau urusan dunia kita sendiri lebih tau.
Tapi urusan akhirat haruslah dituntut, dipelajari kepada ahlinya. Setelah dapat diamalkan, dilaksanakan. Akan tetapi terkadang kita disini lalai. Lalai shalat contohnya bagi yang muslim.
Maka ujungnya walau sudah shalat tapi masuk juga neraka wailun ya kan. Fawailul Lil mushalliin Kat Allah. Maka neraka wailunlah bagi orang yang shalat. Orang yang shalat yang bagaimana.Â
Ya, orang yang shalatnya mengulur-ulur waktu. Harusnya dikerjakan jam lima subuh misalnya dilaksanakannya jam enam. Harusnya jam dua belas lewat lima belas menit misalnya dikerjakannya jam tiga.Â
Nah ini nih yang berbahaya. Jadi mari kita semua menghargai waktu atau masa. Karena yang paling jauh itu sebenarnya bukanlah bintang dilangit.Â
Akan tetapi yang paling jauh adalah masa yang telah berlalu. Karena tidak bisa lagi kita jemput, walau hanya sedetik saja.Â
Maka beruntunglah orang-orang yang beriman dan melakukan amal shaleh. Tolong menolong dalam kebaikan dan tolong menolong dalam kesabaran, serta orang-orang yang sangat menghargai waktu.Â
Alwaktu kas shaif seperti tulisannya pak Ibrahim. Ini benar, waktu itu adalah pedang. Kalau kita tidak memutusnya maka kita yang akan dipancungnya.
Artinya apa kalau kita tidak pandai-pandai mempergunakannya maka kita akan tertinggal. Tergilas oleh waktu. Karena waktu itu terus berjalan. Seperti masa yang telah kita tempuh.Â