Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Romantisme Bulan Ramadan, Bolehkah Suami Istri Berciuman Saat Berpuasa?

23 Mei 2018   09:39 Diperbarui: 23 Mei 2018   10:46 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: toriolo.com

Romantisme dalam keluarga itu wajib. Mesra itu harus bagi pasangan suami istri (pasutri). Kemesraan saat bulan puasa, harus juga dong. Kemesraan saat sedang berpuasa (siang hari), ya boleh  asalkan pada batasan yang ditolerir. Nah batas yang ditolerir itu yang menarik untuk dibahas. 

Jujur banyak Pasutri keluarga, teman-teman dan lingkungan saya menstop kemesraan mereka saat sedang berpuasa. Alasannya takut ka Gusti Allah, khawatir puasanya batal. 

Kita telaah ya. Ada sejawat saya (laki-laki) yang tidak berani bermesraan, apalagi mencium istrinya saat siang hari di bulan Ramadhan. Bahkan mencium anak perempuannya yang masih kecil dia hindari sat sedang berpuasa. Alasannya, takut puasanya batal. Padahal menurut beberapa hadist disebutkan bahwa sifat orang berpuasa itu adalah, meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan Syahwat adalah nafsu, keinginan untuk bersetubuh atau keberahian. Jadi...., sepanjang menicum tidak dengan syahwat (nafsu, keinginan bersetubuh) yang batasannya adalah keluarnya mani maka dibolehkan. Simpan dulu ya

Kemaren lusa selepas sholat Johor berjamaah di kantor, sebagaimana kebiasaan Bulan Ramadhan, ada kultum yang menghadirkan penceramah. Ketika tiba pada sesi tanya jawab, ada jemaah yang bertanya hukum bermesraan dengan istri saat sedang berpuasa. Sang ustadz menjawab bahwa meski masih khilafiyah, dibolehkan asal tidak sampai mengeluarkan mani. Hal yang menarik, sang ustadz menambahkan lagi, boleh tersebut tidak usah disebarkan, loh...😁

Dalil dibolehkannya bermesraan aka berciuman Suami- istri adalah Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim dari Istri Rasulullah, Aisyah Radhialahu anha, Nabi Muhhamad SAW mencium dan mencumbu istrinya saat beliau berpuasa, dan beliau adalah manusia yang paling mampu mengendalikan syahwatnya diantara manusia lainnya. 

Dalam Shahih Muslim dari Amr bin Salamah disebutkan bahwa Rasululah mencium salah satu istrinya Ummu Salamah saat beliau sedang berpuasa. Masih berdasarkan Shahih Muslim, selain mencium, memeluk dan pengantar lain hubungan suami istri  (jimak) disamakan hukumnya dengan mencium. Jadi boleh, asalkan tidak disertai syahwat yang ditandai dengan keluarnya mani.

Nah jadi boleh kan. Saya jadi berpikir, kenapa banyak orang menstop kemesraan kepada istri berupa pelukan dan ciuman saat mereka sedang berpuasa !? Padahal tidak mungkin mereka tidak paham dengan hukumnya. Mereka cukup ilmu soal hukum bermesraan suami istri saat berpuasa. Jawabannya, entahlah. Pasti karena mereka paham dengan kondisi dirinya. Mungkin karena tergolong yang syahwatnya tinggi atau mungkin takut tidak terkendali dan kebablasan. 

Yupz romantisme keluarga saat bulan Ramadhan itu harus. Boleh dong tetap mesra-mesraan dengan suami, istri seperti rangkulan, ciuman asalkan yakin dengan batasan (tidak keluar mani). Kalau tidak yakin, takut kebabalasan ya jangan. Romantismenya cukup ngobrol-ngobrol manja aja 😊.  Ada yang nyeletuk, kalau yang belum menikah, masih pacaran? Heh, mau manja-manja romantis ya ijab dulu kata pak ustadz 😌.

Walllahu'alam bishawab. Semoga bermanfaat. Salam Kompal. Salam Nusantara. Salam Kompak selalu. Salam Ramadhan hari ke 9. 

Sumber: www.budaklelaki.com
Sumber: www.budaklelaki.com
Sumber Foto: Dok.Kompal
Sumber Foto: Dok.Kompal
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun