Mohon tunggu...
Ella Nur Kharisma
Ella Nur Kharisma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang/prodi Ekonomi pembangunan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi Ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Menurunnya Harga Dolar di Indonesia

26 Januari 2021   17:25 Diperbarui: 26 Januari 2021   17:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dolar dan rupiah (bisnis.com)

-Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (26/1/2021).

Berdasarkan data, rupiah melemah 32,5 poin atau 0,23% menjadi Rp 14.055 per dolar AS. Adapun saat pembukaan rupiah melemah ke level Rp 14.052, selama sepekan rupiah bergerak di level Rp 13.583 hingga Rp 16.625.

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menggugat 0,09 % atau 12 poin ke level Rp 14.022 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau melemah 0,146 poin atau 0,16 % ke level 90,092.

Ekonomi Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan nilai tukar ini salah satunya akan di pengaruhi oleh perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah.

"Perpanjangan PPKM membuat nilai rupiah cenderung tertekan pada akhir pekan kemarin," katanya saat dihubungi pada Minggu (24/1/2021).

"Rupiah diproyeksikan melemah kisaran Rp 14.050 sampai Rp 14.100," Ujar, Yusuf Rendy Manilet,(26/1/2021).

Menurutnya, pada perdagangan kemarin sistem positif penguatan nilai rupiah berasal dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan. Hal tersebut membuat imbal hasil pada instrumen keuangan seperti surat utang pemerintah masih cukup kompetitif.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatannya karena mata uang Garuda saat ini dinilai masih undervalue.

Ia menuturkan, prospek penguatan rupiah ditopang oleh defisit neraca yang rendah, daya tarik pasar keuangan domestik yang tinggi, premi risiko menurun , serta tingkat likuiditas global yang besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun