Ilustrasi https://pixabay.comÂ
Disini kutemukan Tuhan setelah melepas pengampunan atas "amarah yang membara" amarah adalah emosi seseorang yang tidak mampu dikontrol dan dikendalikan secara penuh ketika terus bergejolak.
(Amsal 29:11)"Orang bebal melampiaskan seluruh Amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."
Dalam suatu kebaktian, batin terasa gelisah, takut, bersalah, penuh kepahitan, terus menghantui bukan karena Tuhan tidak menjawab doa, tapi disini ada musuh yang belum siap diampuni. Tentu selama kebaktian berlangsung tidak merasakan dampak suka cita.Â
. Mengampuni artinya melepaskan
. Mengampuni artinya tidak mengingat kesalahan
. Mengampuni meski terasa berat
. Mengampuni artinya merelakan dengan hati yang tulus
Tanpa mengampuni akan membekas di pikiran, hati dan menjadi luka yang seringkali terinfeksi akibat tekanan batin, akibat menahan emosi, amarah yang berkepanjangan, amarah yang disembunyikan, amarah yang intimidasi oleh keadaan akan berdampak buruk pada kesehatan dan mental.
Selain itu, amarah atas ketidakadilan memancing emosi dan kebencian terhadap perilaku manusia. Melihat Kemarahan Nabi Musa atas ketidakadilan dan penganiayaan dilakukan oleh bangsa Mesir terhadap saudara-saudaranya Musa merasakan ada gejolak dalam batin untuk turut ambil bagian dalam membela saudara sehingga tersandung masalah.Â
Musa menuruti hasrat dan membela saudara-saudara untuk membunuh karena perilaku orang Mesir terhadap orang Israel sangat keterlaluan dan dimulai dari kerja paksa/kerja rodi, penindasan hak, dan menghilangkan nyawa.Â