Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Sini Kutemukan Tuhan Setelah Melepas Pengampunan Atas "Amarah yang Membara"

24 Oktober 2021   14:25 Diperbarui: 24 Oktober 2021   14:31 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://pixabay.com 

Disini kutemukan Tuhan setelah melepas pengampunan atas "amarah yang membara" amarah adalah emosi seseorang yang tidak mampu dikontrol dan dikendalikan secara penuh ketika terus bergejolak.

(Amsal 29:11)"Orang bebal melampiaskan seluruh Amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."

Dalam suatu kebaktian, batin terasa gelisah, takut, bersalah, penuh kepahitan, terus menghantui bukan karena Tuhan tidak menjawab doa, tapi disini ada musuh yang belum siap diampuni. Tentu selama kebaktian berlangsung tidak merasakan dampak suka cita. 

. Mengampuni artinya melepaskan

. Mengampuni artinya tidak mengingat kesalahan

. Mengampuni meski terasa berat

. Mengampuni artinya merelakan dengan hati yang tulus

Tanpa mengampuni akan membekas di pikiran, hati dan menjadi luka yang seringkali terinfeksi akibat tekanan batin, akibat menahan emosi, amarah yang berkepanjangan, amarah yang disembunyikan, amarah yang intimidasi oleh keadaan akan berdampak buruk pada kesehatan dan mental.

Selain itu, amarah atas ketidakadilan memancing emosi dan kebencian terhadap perilaku manusia. Melihat Kemarahan Nabi Musa atas ketidakadilan dan penganiayaan dilakukan oleh bangsa Mesir terhadap saudara-saudaranya Musa merasakan ada gejolak dalam batin untuk turut ambil bagian dalam membela saudara sehingga tersandung masalah. 

Musa menuruti hasrat dan membela saudara-saudara untuk membunuh karena perilaku orang Mesir terhadap orang Israel sangat keterlaluan dan dimulai dari kerja paksa/kerja rodi, penindasan hak, dan menghilangkan nyawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun