KKN atau Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia kali ini berbasis SDG's Desa dan MBKM, sehingga mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang akan melaksanakan KKN dibagi menjadi beberapa kelompok dengan mengusung beberapa tema program. Salah satunya adalah "Desa Tanpa Kelaparan" yang menjadi tema progam kelompok 45 KKN Universitas Pendidikan Indonesia yang beranggotakan 3o orang.
Kelompok 45 KKN Universitas Pendidikan Indonesia ini terbagi lagi menjadi 6 kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang anggota. Setiap kelompok kecil akan mendapat program pokok yang merupakan point-point dari tema program sebelumnya yaitu "Desa Tanpa Kelaparan". Salah satu dari point program pokok yang ada adalah prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, dan anemia yang diusung oleh kelompok kecil 45-3.
Program kerja yang akan dilaksanakan difokuskan kepada edukasi dan sosialisasi. Kelompok kecil 45-3 melaksanakan salah satu program kerja yang berupa edukasi mengenai gizi seimbang yang difokuskan kepada siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 3 SD Jembar yang berlokasi di Kelurahan Kebonwaru, Bandung.
Menurut WHO (World Health Organization) gizi buruk adalah terjadinya kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan dalam asupan energi atau nutrisi pada seseorang. Kurangnya gizi pada balita dan anak-anak dapat menyebabkan stunting, kurus (wasting), dan juga dapat menyebabkan anemia pada remaja dan orang dewasa. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia, saat ini prevalensi stunting di Indonesia berada diangka 24,4% dari kurang lebih 23 juta balita di Indonesia.
Stunting adalah kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan seseorang yang disebabkan oleh malnutrisi kronis dan penyakit berulang selama masa kanak-kanak. Hal ini dapat membatasi kapasitas fisik dan kognitif anak secara permanen dan menyebabkan kerusakan yang lama. Di sisi lain, memiliki tubuh kurus (wasting) merupakan akibat dari penurunan berat badan yang cepat atau kegagalan untuk menambah berat badan. Seorang anak yang tergolong kurus atau kegemukan dapat memiliki risiko kematian yang tinggi.Â
Program kerja edukasi mengenasi gizi seimbang yang difokuskan kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 3 SD Jembar ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Kelompok kecil 45-3 mengajak para siswa untuk bermain tebak gambar dengan berbagai kategori; buah-buahan, sayur mayur, makanan berprotein, makanan manis, dan makanan asin. Siswa-siswi juga diajak untuk mewarnai gambar yang sudah disediakan dengan tema aneka ragam makanan bergizi, selain itu disampaikan juga 10 pedoman gizi seimbang menurut P2PTM Kemenkes RI yang berisikan :
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
- Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
- Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
- Biasakan sarapan pagi
- Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
- Banyak makan buah dan sayur
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
Mengacu pada 10 pedoman gizi seimbang, para siswa juga diajarkan untuk membawa bekal dari rumah sehingga dapat mengurangi jajan sembarangan, dan juga diajarkan untuk selalu cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan. Kelompok 45-3 juga berpartisipasi dalam membantu kegiatan imunisasi di posyandu RW 02 Kelurahan Kebonwaru dan juga melakukan sosialisasi mengenai stunting dan juga anemia melalui poster yang ditempel di lingkungan RW 02 Kelurahan Kebonwaru.Â
Program kerja yang telah dilakukan melalui kegiatan KKN ini dilaksanakan dengan harapan dapat membuat masyarakat lebih peduli terhadap asupan gizi yang seimbang sekaligus mencegah terjadinya stunting ataupun anemia yang dapat disebabkan oleh kekurangan gizi.