Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangun Kerajaan Via Parpol, Resmi dan Sah

12 Februari 2020   07:04 Diperbarui: 12 Februari 2020   07:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korupsi, Kolusi, Nepotisme atau sering disebut KKN adalah virus yang nggak Ada matinya. Dan huru hara Kongres Partai Amanat Nasional, yang mewarnai media Massa dan media sosial yang mempertontonkan karpet salat diinjak-injak dan kursi melayang sebagai hiburan yang mengaburkan KKN di dalamnya. Masyarakat melihat, menyimak kemudian semua berlalu. 

Saya orang biasa yang termasuk melihat dan menyimak kejadian tersebut. Sedikit searching untuk mencari tahu sebab kejadian. Buat Saya kejadian tersebut nggak beda dengan iklan Bumbu masak yang prolognya, Dua ibu-ibu rebutan rendang di sebuah pesta pernikahan.

Pembuat iklan telah mempelajari budaya masyarakat Indonesia. Dan masyarakat Indonesia masyarakat pemaaf dan pelupa. Media terutama media sosial riuh memenayangkan opini netizen. Mulai dari yang ngakak,  beranggapan sebagai kelucuan sampai yang bahas etika dan sifat perempuan. Nggak sedikit juga yang sudah menduga, itu iklan. Pertanda netizen lumayan cerdas.

Bagaimana dengan Huru-hara Kongres PAN? Agenda utama pemilihan Ketua Umum Partai. Menjadi Ketua Umum Partai adalah salah satu jalan menuju jabatan. Termasuk menjadi RI 1.  Buat Saya lucu saja huru hara di Kongres PAN. Apa anggotanya lupa Zulkifli Hasan Dan Amin Rais itu besan? Seperti Pak SBY dan Hatta Rajasa?

Kandidat Waketum, salah satunya Putra Amin Rais. Loh kok, aya melihatnya huru gara kemarin sebagai prolog sekadar untuk menarik perhatian. Pagi ini media memuat berita utama Zulkifli Hasan sebagai Ketum PAN.

Sebegitu tidak menariknyakah Kongres parpol hingga perlu huru hara?

Atau, tidak tahukah kalau Zulkifli Hasan, besan Amin Rais. Yang artinya siapapun Pemimpin PAN ke Depan, trah Amin Rais tetap Ada di dalamnya.

Dan mudah diprediksi, ketua Umum selanjutnya, (mustinya) pasti Putra Amin Rais. Tapi barangkali jabatan Ketum PAN sekarang sangat diperlukan untuk jadi jalan 2024, putra Amin Rais Maju menuju RI 1. Gagal menjadi Waketum membuat putra Amin Rais harus bersabar untuk Maju KE RI 1 di 2024. 

Dari Sisi positif, memberi kesempatan putra Amin Rais mematangkan kemampuan diri Dan Meningkatkan jam terbang. Bersaing dengan Sandiaga Uno Dan Agus H Yudoyono, tidak mudah. Tapi pertarungan Politik Akan seru dengan majunya kaum muda. 

Semua terlihat nyata, KKN- masih Ada. Bangun kerajaan lewat parpol nggak bakal ditangkap. Berbeda dengan bangun kerajaan seperti Sunda Empire. Lewat parpol, resmi dan pengikutnya Ada. So, anda setuju dengan Saya kalau huru hara Kongres PAN hanya prolog agar diperhatian saja. Ye Kan? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun