"Ya, makanya kiki jaga kebersihan badan, ya. Baju kotor jangan ditaruh sembarangan, apa lagi kalau habis main bola. Taruh di ember. Sering cuci tangan. Handuk maksimal seminggu sekali ganti. Jangan malas cuci-cuci ya, Kak. Â Lebih baik cape sedikit, tapi badan tetap bersih. Terus jangan kontak fisik, atau salaman sama yang kena scabies. Itu cepat nularnya. Tapi jangan terlalu diperlihatkan juga, ya. Jangan sembarangan duduk atau tiduran di kasur teman. Mudah-mudah ga tertular ya, Kak. Mau ngomong sama Papa, ga?"
Aku memberikan hpku pada suami. Aku kabur menyelinap ke belakang. Ya, seperti yang emak tebak. Aku ngurusi klepon yang muncrat tadi, eh air mata.
Hanya sebentar suamiku bicara dengan Kiki. Telepon lalu diakhiri dengan salam. Suamiku menyerahkan kembali hp ku.
"Kayanya Kiki nangis, Ma. Hah, aku juga jadi ....." Dia berbalik badan dan pergi. Aduuh jadi klepon lagi deh.
Bahagia bercampur haru. Biarlah, Nak. Allah yang akan merawat dan mejagamu di sana. Tangismu hari ini, senyummu di masa depan. Kelak kau akan faham. Apa makna semua keterbatasan gerak dan lelahmu di pondok. Tidur tak pernah senyenyak di rumah. Makan tak seenak di rumah. Maafkan, kami hanya memberimu fasilitas akhirat. Bertahanlah, dan berjuanglah mujahid kecilku. Semoga kau menjadi  pribadi tangguh yang Islami. Aamiin.