Mohon tunggu...
Eliana Kezia
Eliana Kezia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya sedang berkuliah di Universitas Gunadarma, dan mempunyai hobby menari, berenang, dan aktivitas lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kisah Mistis Saat Study Tour ke Yogyakarta

4 Juli 2022   16:30 Diperbarui: 4 Juli 2022   16:35 2884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta dikenal dengan sebutan Kota pelajar, kota wisata, hingga kota perjuangan. Oleh karena itu, Kota istimewa Yogyakarta ini sangat cocok dan memiliki daya tarik yang tinggi sebagai tempat tujuan berbagai sekolah melakukan karya wisata maupun studytour. Adanya berbagai monumen dan bangunan bersejarah dan berbagai tempat wisata menjadikan Yogyakarta selalu ramai pengunjung dari semua kalangan.

Saat menginjak kelas 2 SMP, sekolah kami melakukan studytour ke Yogyakarta menggunakan bis untuk tiga hari dua malam. Kami satu angkatan menginap di sebuah hotel karena akan melakukan perjalanan ke berbagai tujuan seperti ke Candi Borobudur, ke Keraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Museum, dan pada hari terakhir sebelum pulang kami diberi kesempatan untuk ke Malioboro. 

Sebelum perjalanan ke Yogyakarta kami seluruh murid berkumpul di sekolah untuk memasuki bis masing-masing dan  tidak lupa kami pun diberikan kaos bersama yang harus dipakai sebagai penanda atau identitas rombongan sekolah. Selama perjalanan dari Kota Bogor menuju Yogyakarta kami beberapa kali berhenti di rest area untuk makan dan buang air kecil. Di dalam bis murid-murid ada yang berkaraoke bersama, tidur, memakan snack, dan bermain handphone, Hingga malam pun tiba, bis kami telah sampai dihotel. Setelah kami semua turun dari bis ke dalam hotel, kami diperintahkan untuk berbaris mengambil kunci kamar sesuai dengan nama yang telah dibagikan.

Kelompok saya berisikan 4 orang di kamar nomor 15, dan kelompok teman kami di kamar nomor 13 sampai 14. Kami semua diminta para guru untuk beristirahat karena besok pagi akan langsung ke tempat wisata sambil mengerjakan ringkasan untuk beberapa tempat yang akan dikunjungi. Pada malam di hari  pertama kami semua merasa aman, walau hotel tempat kami menginap terlihat hotel lama yang hanya bertingkatkan 3 lantai.

Keesokan paginya kami pun bergegas mandi dan sarapan Bersama dengan tertib untuk pergi kembali menggunakan bis ke tempat tujuan pertama. Kami dibawa ke museum dan mengikuti tim tour guide untuk mengenal isi museum kunjungan. Selain itu, kami juga mengunjungi Benteng Vredeburg dan berkeliling sesuai kelompok yang telah diatur, kami melihat barang-barang serta patung bersejarah dan melakukan potret bersama. 

Sore menjelang malam pun tiba, Kami kembali ke hotel dan bersantai sambil mengerjakan lembaran laporan ringkasan kunjungan hari ini. Tetapi saat semua hendak bergegas tidur, salah satu teman kami yang berada di kamar nomor 13 berteriak, nangis, dan tertawa melihat ke tembok lorong. Keadaan pun semakin ramai melihat salah satu teman kami histeris seperti itu. Akhirnya para guru pun bergegas menolong dan membawa murid perempuan tersebut untuk pindah kamar. Setelah keadaan mereda, ia pun bercerita dan mengaku bahwa ia sedang melamun dan melihat seorang wanita berpenampilan seram berambut Panjang menghampirinya. Akhirnya, sisa teman-teman kami di kamar no 13 itu pun berpindah dan kamar itu menjadi kamar kosong.

Saat semakin malam tiba, kami di kamar masing-masing masih ketakutan akan hal tersebut karena kamar kami bersebelahan satu lorong. Setelah kami berbincang, saya dan teman saya berencana untuk tidur di kamar nomor 14 dikarenakan di dalam kamar tersebut berisikan 6 orang, sedangkan di kamar kami yaitu kamar no 15 yang terletak di paling ujung hanya berisikan 4 orang. 

Setelah 2 teman kami setuju, kami pun pindah ke kamar nomor 14 dengan keadaan lampu tidur terang. Setelah keadaan tenang, kami berdelapan di kamar nomor 14 pun tidur. Keesokan subuh nya karena antrian mandi penuh didalam kamar yang hanya ada 1 kamar mandi per kamarnya, Sebagian dari kamar 14 pun mandi di kamar nomor 15. Tetapi saat jam 5 subuh tersebut kami membuka pintu kamar 15, dua orang teman saya terkaget bangun dari Kasur dan berkata "kok bisa masuk? Kemarin malam kamar sudah kami kunci." Jawabnya. Kami yang membuka pintu pun tengok menengok karena tidak tahu hal tersebut terjadi. 

Setelah obrolan tersebut usai, kami pun cuek dan terus melanjutkan aktivitas kami untuk mandi. Saat salah satu teman kami mandi, teman yang lain pun ikut menunggu di kasur. Saat dia keluar, dia bercerita airnya dingin, tetapi cermin berembun terus padahal tidak ada air panas. Seusai kami semua telah mandi kami bersiap kembali di hari kedua untuk ke Keraton Yogyakarta dan Candi Borobudur serta Candi Prambanan. Setelah bis tiba di Keraton Yogyakarta, kami kedalam dan berkeliling.

Di sana kami melihat beberapa pertunjukan tradisional dan aksi degung dan banyaknya penjagaan disana. Kami diminta untuk tidak berisik atau membuat kegaduhan di tempat tersebut apalagi bicara sembarangan. Setelah selesai berkeliling di Keraton Yogyakarta, Kami pun kembali ke bis untuk makan dan melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur serta prambanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun