Akhir-akhir ini kita sering disuguhkan berita-berita kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak dan juga remaja. Dalam satu hari terkadang terdapat dua atau lebih kasus kekerasan yang dikabarkan di media. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi para orang tua, harus dengan cara apa lagi memberikan perlindungan kepada anak. Lebih miris lagi kejadian ini banyak dilakukan oleh orang terdekat dan temapat-tempat yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak. Saya sebagai perempuan ikut terluka dengan banyaknya kejadian yang ada, seolah tidak ada tempat yang aman bagi kaum perempuan. Bukan hanya soal fisik tetapi mental juga dirusak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab ini. Alih-alih mendapatkan hukuman yang setimpal justru berujung damai. Tidak adanya tindakan tegas atas kasus ini, membuat  pelaku kejahatan makin gencar melakukan aksinya, bahkan tidak jarang budaya patriarki juga mewajarkan pelecehan seksual dan justru playing victim menuduh korban sebagai pemicu terjadinya kekerasan tersebut. Sanksi sosial yang diterima oleh korban lebih besar daripada pelaku sehingga banyak korban yang tidak berani speak up. Selain itu, dampak lain yang ditimbulkan adanya rasa malu untuk bersosialisasi,dianggap buruk oleh orang lain, merasa idak pantas untuk membangun hubungan dengan lawan jenis, dan yang lebih parah adanya kasus bunuh diri dari rasa trauma yang mendalam. Ujaran-ujaran tidak pantas justru tidak jarang dilontarkan oleh sesama perempuan yang seharusnya saling memberikan suport satu sama lain. Jadi sampai kapan kita membiarkan kasus ini terus memakan korban? oleh karena itu mari saling jaga dan menguatkan satu sama lain agar terhindar dari kekerasan seksual.Â
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kekerasan seksual yaitu berpakaian yang sopan, menghindari tempat sepi dan gelap, tidak berpergian sendiri di malam hari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebisa mungkin tidak memberikan celah bagi para pelaku kejahatan, karena sebagian kasus pelecahan seksual terjadi karena adanya kesempatan.Â