Cyber adalah sebuah singkatan dari "cybernetics", yang merujuk pada bidang ilmu yang mempelajari sistem kontrol dan komunikasi dalam makhluk hidup dan mesin. Dalam konteks teknologi informasi dan internet, kata "cyber" sering digunakan untuk merujuk pada segala bentuk aktivitas atau tindakan yang terkait dengan teknologi informasi dan internet.
Secara umum, pengertian cyber mencakup penggunaan teknologi informasi dan internet dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bisnis, pendidikan, hiburan, dan komunikasi. Dalam konteks keamanan, pengertian cyber sering digunakan untuk merujuk pada ancaman yang terkait dengan teknologi informasi dan internet, seperti kejahatan cyber, peretasan, dan serangan malware.
Penggunaan teknologi informasi dan internet juga telah memberikan pengaruh yang signifikan pada cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi. Komunikasi melalui internet memungkinkan orang untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia dan berbagi informasi secara instan. Teknologi informasi juga memungkinkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar, sehingga memberikan potensi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan pengembangan produk dan layanan yang lebih baik.
Namun, penggunaan teknologi informasi dan internet juga membawa risiko dan tantangan. Ancaman keamanan seperti kejahatan cyber dan peretasan dapat merusak sistem dan mencuri data pribadi dan informasi sensitif. Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan internet juga dapat mempengaruhi privasi dan kebebasan individu, serta memberikan potensi untuk penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Dalam rangka mengurangi risiko dan mengoptimalkan manfaat dari penggunaan teknologi informasi dan internet, penting untuk memahami pengertian cyber dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Ini termasuk penggunaan perangkat lunak keamanan, penggunaan kata sandi yang kuat dan unik, dan menghindari tindakan yang dapat membuka celah bagi penjahat cyber. Selain itu, penting untuk mengikuti praktik keamanan yang baik dan melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan kepada pihak berwenang.
Kejahatan cyber di bank menjadi ancaman yang semakin besar bagi keamanan keuangan di seluruh dunia. Peningkatan penggunaan teknologi dalam sistem perbankan telah membuka celah bagi penjahat cyber untuk mencuri data dan uang secara daring. Meskipun bank mengambil tindakan pencegahan, kejahatan cyber terus meningkat dan mengancam keamanan nasabah.
Salah satu jenis kejahatan cyber di bank adalah pencurian identitas. Penjahat cyber mencuri informasi pribadi seperti nama, alamat, tanggal lahir, nomor identitas, dan nomor rekening bank dengan tujuan untuk melakukan penipuan dan pencurian uang. Mereka juga dapat menggunakan informasi ini untuk membuka rekening baru dan mengakses informasi keuangan nasabah.
Serangan malware juga merupakan ancaman serius bagi keamanan perbankan. Malware adalah program berbahaya yang bisa memasuki sistem bank dan mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, nomor rekening, dan informasi login. Malware dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada sistem perbankan dan meningkatkan risiko pencurian data.
Phishing adalah teknik lain yang sering digunakan oleh penjahat cyber untuk mencuri informasi sensitif dari nasabah bank. Phishing melibatkan pengiriman email palsu yang meniru bank dan meminta nasabah untuk memasukkan informasi pribadi mereka seperti nomor rekening dan kata sandi. Jika nasabah memberikan informasi ini, penjahat cyber dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengakses rekening bank mereka dan mencuri uang.
Serangan DDoS (distributed denial-of-service) juga dapat menimbulkan masalah bagi bank. Serangan DDoS melibatkan serangan pada server bank dengan membanjiri lalu lintas internet. Serangan ini dapat menyebabkan kegagalan sistem, yang dapat mengakibatkan penundaan dalam transaksi dan keterlambatan dalam layanan perbankan.
