Pelecehan seksual adalah hal yang terus-terusan dibicarakan dunia namun keadaannya tak kian membaik. Kasus pelecehan seksual bertambah setiap saat. Tak kenal gender, usia, dan status ekonomi seseorang, siapapun dapat menjadi korbannya. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab korban dari perbuatan keji ini terus bertambah? Lalu langkah bijak seperti apa yang dapat menjadi sarana pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi kepada kita dan orang terdekat?
Namun sebelumnya, apa itu pelecehan seksual? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kasus pelecehan seksual adalah kasus yang terkait dengan perlakuan seseorang terhadap orang lain, terutama lawan jenis, dengan kekerasan seks, seperti perkosaan dan tindakan pelampiasan nafsu berahi. Pelecehan seksual banyak jenisnya, mulai dari fisik hingga verbal, tatap muka maupun melalui sosial media, selalu ada celah untuk terjadinya kasus ini.
Lalu, apa sebenarnya penyebab kasus ini kian menjamur? Tentu yang paling utama adalah lingkungan. Faktor lingkungan sangat berpengaruh dalam terbentuknya moral seseorang. Lingkungan yang minim etika serta edukasi seks akan sangat mempengaruhi pola pikir orang-orang yang berada di dalam lingkungan tersebut. Edukasi seks yang sangat penting dianggap tabu dan tak dibahas, padahal dampaknya jika orang-orang tidak paham akan itu dapat menjadi sangat berbahaya di kemudian hari.
Banyak yang seolah melemparkan penyebab kasus ini terhadap busana yang dikenakan korban. Salah satu penyebab terbesar terulangnya kasus pelecehan seksual adalah sikap cuek masyarakat yang menganggap enteng kasus tersebut, dan juga didukung oleh sikap masyarakat yang terus memojokkan korban. Alhasil, korban yang akhirnya takut untuk berbicara akan terus terkubur kasusnya dan tak akan pernah ditangani dengan serius.
Kita sebagai Mahasiswa, punya tanggung jawab penuh kepada kemajuan bangsa yang bermoral dan berbudi pekerti. Berbekal ilmu, kepedulian, dan kemajuan informasi saat ini, akan sangat baik jika kita mengerahkan seluruh usaha untuk memberhentikan penyebaran kasus ini. Dapat di mulai dari edukasi diri sendiri, orang terdekat, lalu menyebarkannya ke khalayak ramai karena sesungguhnya edukasi seks seharusnya tidak tabu dan harus selalu dibahas.