Mohon tunggu...
Elizabeth
Elizabeth Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm undergraduate student who's passionate in economic, personal finance, and investment

Growing in my own way, walking in my own pace.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

How to Win Customers' Loyalty Through Packaging

30 Mei 2022   14:01 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.kindpng.com

"Don't judge the book by its cover. " merupakan sebuah ungkapan yang mengajarkan manusia untuk tidak menilai orang atau sesuatu hanya dari tampilannya saja. 

Akan tetapi, tampilan (kemasan) seringkali menjadi penilaian pertama yang membantu manusia memutuskan untuk membeli sebuah produk atau tidak. 

Di sisi lain, bagi produsen, kemasan berguna untuk melindungi produk dari kerusakan dan perusahaan itu sendiri. Karena, dengan mencantumkan informasi penting pada sebuah produk kemasan (seperti tanggal kadaluarsa, komposisi, kandungan gizi, dan bahan penyebab alergi), ketika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan (misal, konsumen menderita alergi setelah mengkonsumsi produk) dan menuntut perusahaan, perusahaan dapat menunjukkan bahwa informasi telah disampaikan secara lengkap pada kemasan. 

Akan tetapi, dengan semakin banyaknya produk yang beredar di pasar, kemasan tidak lagi hanya berperan sebagai penyampai informasi tentang sebuah produk, tetapi juga berperan sebagai cara perusahaan mengkomunikasikan mereknya kepada konsumen sehingga konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan.

Menurut (Pinto & Demey: 2020), ada banyak faktor yang mempengaruhi kemasan produk sehingga dapat menarik pelanggan. Akan tetapi, ada tiga faktor yang paling penting, yaitu kualitas kemasan, kemasan yang ramah di mata konsumen (user friendly), serta kreativitas. 

Dengan ketiga hal ini, kemasan dapat membedakan produknya dari pesaing untuk menarik pelanggan. Lantas, bagaimana cara menerapkan standar kualitas kemasan, user friendly packaging, dan kreativitas agar berbeda dengan produk lain?

Di dalam otak manusia, terdapat dua bagian yang bernama serebral korteks (cerebral cortex) dan sistem limbik (lymbic system). Keduanya memiliki peran yang berbeda dalam pengambilan keputusan manusia. 

Serebral korteks membantu manusia mengambil keputusan secara logis berdasarkan fakta dan data yang tersedia (Salamon & Rasin: 2022), sedangkan sistem limbik berperan terhadap emosi, aksi, dan memori (Rolls: 2019).

Dalam mengambil keputusan, manusia cenderung menggunakan intuisi (Klein: 2017) yang juga dikendalikan oleh sistem limbik. 

Oleh karena itu, menurut Simon Sinek di dalam bukunya yang berjudul Start With Why  (Sinek: 2009), perusahaan harus mampu menggerakkan emosi konsumen untuk membeli produk mereka. Dengan menggerakkan emosi konsumen, konsumen cenderung tidak akan mempedulikan harga, fitur produk, dan produk kompetitor. 

Dengan demikian, perusahaan tidak perlu melakukan perang harga dengan kompetitor sekaligus dapat membangun loyalitas konsumen.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun