Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sebut Nasdem Restoran Politik, Capella Dendam atau Kritis?

11 November 2019   19:11 Diperbarui: 11 November 2019   19:23 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tribunnews.com

PEMILIHAN diksi yang menggelitik terlontar dari mantan Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrat (Nasdem), Patrice Rio Capella. Diksi dimaksud adalah "Restoran politik".  

Maksud kata atau diksi yang keluar dari Capella ini secara terang-terangan ditujukan pada Partai Nasdem, selaku partai yang pernah dibesarkan pria asal Lebong, Bengkulu ini.

Menurut Capella, Seperti dilansir CNN Indonesia, partai Nasdem sudah melenceng jauh dari tujuan awal pendiriannya. Saat ini Nasdem sudah seperti "Restoran politik".

"Nasdem yang awalnya mengusung salam perubahan restorasi Indonesia sata ini berubah menjadi restoran politik , tempat masak memasak, goreng-menggoreng kepentingan politik, bukan untuk kepentingan rakyat, kepentingan partai, dan kepentingan elite, kepentingan kelompok tertentu," kata Rio, saat menggelar jumpa pers di Gado-Gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Pertanyaannya, kenapa Capella bisa ngomong selantang itu terhadap partai yang telah ikut membesarkan namanya dalam kancah politik nasional?..Menurut hemat penulis, setidaknya ada dua alasan.

Pertama, Capella masih merasa sakit hati terhadap para elite Nasdem yang dianggap telah "mambuang" dirinya dari keanggotaan partai. Meski sebenarnya, kesalahan itu tidak bisa sepenuhnya di alamatkan pada Nasdem. Soalnya, dimanapun partainya, jika terjerat kasus korupsi acap kali dikeluarkan. Capella sendiri pernah terjerat kasus korupsi dan berurusan dengan KPK karena menerima hadiah untuk pengamanan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial di Kejaksaan Agung.

Namun dalam kasus Capella, mungkin inginnya ada pengecualian. Karena, bagaimanapun dia adalah salah seorang pendiri partai.

Kedua, boleh jadi Capella geram sekaligus kritis atas sikap partai Nasdem belakangan ini. 

Seperti telah menjadi bahan spekulasi banyak pihak, partai Nasdem memang agak sedikit "nakal". Padahal, sebelumnya partai ini dianggap bisa menjadi jembatan untuk mempererat berbagai konflik kepentingan partai pendukung yang gemuk. Ini tak lepas dari  gerakan partai Nasdem yang selalu santun dan selalu mengedepankan diksi restorasi dan dukungan tanpa syarat terhadap Jokowi, sebagai pihak yang didukungnya.

Namun, waktu dan situasi politik mengubah semuanya. Nasdem yang dianggap sebagai partai santun, nyatanya setali tiga uang dengan partai-partai lain pada umumnya yang selalu ingin terpuaskan syahwat politiknya.

Indikasi ini mulai tampak sebelum dilaksanakan pelantikan Kabinet Indonesia Maju (KIM). Surya Paloh cs "mengancam" akan keluar dari koalisi setelah mendapatkan kepastian bergabungnya Gerindra dalam koalisi pemerintah. Ditenggarai, ancaman ini muncul terkait jatah kursi menteri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun