Mohon tunggu...
Siti Nur Laila
Siti Nur Laila Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Jember, Program Studi Pendidikan Agama Islam

Mahasiswa IAIN Jember Program Studi Pendidkan Agama Islam 2018 A2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melaksanakan Pembelajaran Tanpa Persiapan

28 April 2020   04:24 Diperbarui: 28 April 2020   04:26 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Seprofessional apapun, seorang guru harus membuat persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran. Namun faktanya hal ini masih jarang yang melakukan. Guru sering melaksanakan pembelajaran tanpa persiapan yang baik. Bahkan, setiap guru sering membuka kegiatan pembelajaran dengan berkata "Kemarin sudah sampai bab mana ya?". Hal ini sangat jelas terlihat bahwa guru tersebut tidak memiliki persiapan apapun. Kegiatan pembelajaran dikelas hanya akan berlangsung alakadarnya dan tanpa arah. Bahkan terkadang materi yang di sampaikan pun bisa melenceng dari yang seharusnya, sehingga tidak runtut dan akibatnya akan sulit dipahami oleh  peserta didik. Padahal, salah satu ciri keprofesionalan seorang guru adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara benar. Dengan persiapan yang terencana dengan baik, proses pembelajaran akan berlangsung optimal dan hasil pembelajaran dapat sesuai dengan harapan.

Sebagaimana tercantum dalam tugas pokok dan fungsi dari seorang guru, seorang guru memiliki lima tugas pokok. Kelimanya adalah menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan evaluasi, melakukan remidiasi, dan mengadakan pengayaan. Lima tugas pokok tersebut seharusnya sudah dikuasai dengan baik oleh guru. Namun, rata-rata penguasaan itu sebatas menjadi pemahaman dan belum dipraktikan. Jika kita perhatikan, sebenarnya masih banyak guru yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran khususnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ketika di dalam kelas. Ibarat seseorang sedang bepergian tanpa membawa kompas, tentunya ia akan kebingungan karena tidak mengetahui arah mata angin. Ia hanya berjalan mengikuti keinginan sehingga mustahil akan mencapai tujuan. Kondisi itu teramat berbahaya jika dilakukan oleh seorang guru mengapa demikian? Guru berhadapan dengan peserta didik dan tanggung jawab penuh terhadap keberhasilan proses belajarnya. Setiap peserta didik berhak mendapatkan pengajaran sebagaimana tertuang dalam kurikulum pendidikan yang didalamnya memuat standar isi. Peserta didik berhak mendapatkan standar isi itu secara penuh. Agar standar isi dapat tersampaikan secara maksimal, gurupun semestinya menyampaikan perannya dengan baik pula.

Banyak guru yang masih sering melakukan kegiatan pembelajaran dikelas tanpa melakukan persiapan dengan matang guru hanya berdiri di depan kelas lalu  berbicara alakadarnya. Selanjutnya, guru meminta seorang peserta didik untuk membuka bukunya. Setelah itu, seorang guru meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan soal-soal yang tersedia. Di sini seorang guru tidak melaksanakan pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik dengan baik.

Coba kita bandingkan mutu pendidikan zaman dahulu dengan sekarang. Pada zaman dahulu, guru mendidik peserta didik dengan kesungguhan dan keikhlasan. Guru berusaha mendidik dengan tulus seperti mendidik anak kandungnya sendiri dengan segala keterbatasan sarana dan media untuk belajar. Namun, jika kita lihat pendidikan di masa sekarang, banyak sekolah yang bagus di bangun. Setiap tahun peserta didik mendapatkan buku-buku yang baru. Meja dan kursi terbuat dari kayu yang pilihan. Sekolah memiliki fasilitas ruang multimedia yang representative. Namun, hasilnya terkesan belum sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Mengapa demikian? Karena seorang guru tidak mempunyai semangat yang kuat untuk mendidiknya, tidak mempunyai rasa tanggung jawab pada keberhasilan pendidikan serta hati yang ikhlas dalam menunaikan tugasnya.
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus menyiapkan Perencanaan Pembelajaran yang sering disebut dengan Rencanana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana tersebut merupakan pedoman guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas sehingga benar-benar harus disusun secara matang. Sebenernya proses perencanaan pembelajaran mencakup Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang hal tersebut dibuat harus disesuaikan dengan kalender pendidikan pada saat itu. Perencanaan tersebut idealnya dibuat pada awal tahun pelajaran sehingga pada saat hari pertama masuk sekolah (tahun ajaran baru) hingga hari selanjutnya guru tersebut tinggal melaksanakannya saja.
Mari kita sebagai calon pendidik harus mempersiapkan bekal untuk menjadi seorang pendidik yang mempunyai rasa kesungguhan dalam  tanggung jawab dan keikhlasan.

Terimakasihhh Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun