Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membunuh Rasa Takut dengan...

16 April 2020   11:13 Diperbarui: 16 April 2020   12:08 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hipwee Saya Takut Kalau Tidak Punya Rasa Takut


Siapa di antara kita yang tak memiliki rasa takut? 

Aku tak akan bercerita tentang bagaimana membunuh rasa takut terhadap corona. Karena kita semua memang sedang ketakutan. Wajar jika ada rasa takut. Namun dengan pemahaman dan taat aturan serta anjuran Insya Allah aman.

Ketakutan yang ingin aku ceritakan adalah perasaan takut terhadap sesuatu tak tampak, tersamar.

Pernah suatu malam ketika terbangun dari tidur, listrik sedang padam. Ruang kamar dan seluruh ruang gelap. Padahal banyak orang, tapi mereka semua sedang terlelap juga. Otomatis karena aku yang terjaga mau tidak mau akulah yang bangun dan berusaha mencari lampu emergensi.

Namanya dalam kondisi gelap, akhirnya untuk bangkit dan berjalan mencari lampu harus dengan meraba. Dinding kamar adalah pegangan pertama sebelum sampai ke luar kamar.

Betapa terkejutnya ketika harusnya dinding kamar keras dan datar. Nah, yang aku pegang dindingnya  lembek dan sedikit basah. Lalu tiba-tiba bulu kuduk berdiri. Tak sengaja akhirnya aku pun berteriak. Keringat dingin langsung mengucur, mau berlari kemana berlari.

Aku sempat berpikir, dalam keadaan gelap berlari malah akan menimbulkan masalah lagi. Jangan-jangan salah arah. Menabrak aksesoris rumah, barang pecah belah lebih berbahaya. Maka segeralah aku angkat tangaku. Terdiam sejenak dan menarik napas pelan-pelan. Seperti.yanh telah temanku ajarkan agar hati tenang.

Kakiku tak bergerak sama sekali dari tempatnya, serasa lemes seketika. Aku harus bagaimana? Akhirnya dengan kekuatan dan keberanian yang tersisa, aku coba raba lagi. Dalam hati aku berpikr, tak mungkin barang yang aku pegang akan menggigitku atau mencelakaiku.

Setelah aku pegang perlahan, seperti permainan tutup mata kemudian menebak jenis barang apa. Sambil mengingat-ingat barang apa.yang tergantung di dinding. Setelah aku ketahui bahwa barang itu adalah boneka yang sore tadi ketumpahan air teh, baru rasa takkutku hilang.

Dari kejadian sederhana ini aku coba memaknai, bahwa untuk membunuh rasa takut adalah dengan berani. Meyakinkan apa yang ditakutkan dengan membuktikan dan mengenali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun