Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Good Education, Strategi Menyelamatkan Masyarakat dari Covid-19 dan Hoax

28 Januari 2021   21:49 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:08 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kemunculannya pada akhir tahun 2019 lalu, wabah Covid-19 terus merajalela. Jumlah kasus terus meningkat setiap hari. Hingga saat ini tidak ada sinyal yang menunjukkan bahwa pandemi ini akan segera berakhir. Berita terakhir mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 1 juta kasus. Indonesia kini menempati urutan ke-4 se-Asia dan urutan pertama se-Asia Tenggara untuk kasus Covid-19 terbanyak. Ini sungguh sangat menghkawatirkan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisirkorban, seperti penerapan protokol kesehatana yang ketat, pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Lock Down, hingga pembuatan vaksin. Di beberapa tempat bahkan diberlakukan hukuman tambahan seperti  denda, kurungan, sanksi sosial, dan lain sebagainya.

Kondisi real di tengah masyarakat sediri tidak ideal. Aturan dari pemerintah tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggaran protokol kesehatan masih saja terjadi, bahkan masyarakat seakan menganggap remeh pandemi ini dan mengabaikan anjuran dari pemerintah dan petugas kesehatan.

Di sisi lain, masyarakat dibuat bimbang dengan pandemi Covid-19. Berita yang  disampaikan oleh media, pemerintah, dan petugas kesehatan terkadang berbeda satu dengan lainnya. Kondisi ini makin diperkeruh dengan rumor dan opini pribadi oknum-oknum yang sok ngerti akan kasus ini. Dampaknya adalah masyarakat menjadi bingung, apatis, dan tidak percaya dengan fakta sebenarnya. Pada akhirnya masyarakat yang telah termakan hoax cenderung untuk mengabaikan protokol pencegahan Covid-19.

Lalu bagaimana strategi yang tepat untuk mengedukasi masyarakat agar menaati protokol kesehatan yang dianjurkan? Bagaimana pula cara mencegah hoax di tengah masyarakat?

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan agar masyarakat patuh terhadap protokol sekaligus tidak termakan hoax:

  1. Pemerintah dan Dinas Kesehatan perlu mengedukasi masyarakat dengan baik. Fakta dan hoax perlu dibuka dengan transparan agar masyarakat tahu yang sebenarnya tentang Covid-19.
  2. Mengurangi panik dan stres di tengah masyarakat dengan tidak menyebar isu dan hoax terkait Covid-19. Isu dan hoax dapat menimbulkan polemik di masyarakat. Hal ini bisa memperparah situasi yang sedang kalut.
  3. Menempatkan aparat keamanan seperti polisi dan linmas agar mengontrol masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Peran dari pihak keamanan sangat membantu dalam mencegah penyebaran virus Corona secara masif.
  4. Terkait pemberian vaksin, pemerintah dan pihak kesehatan perlu mengedukasi masyarakat dengan benar. Masyarakat tidak perlu dipaksakan, namun dengan edukasi yang benar---alasan logis mengapa harus divaksin---masyarakat dengan sendirinya akan paham dan mau untuk divaksin.
  5. Manfaatkan lembaga dan komunitas yang ada---tempat ibadah, LSM, maupun komunitas lainnya---sebagai penyalur informasi dan edukasi yang benar.

Itulah beberapa cara praktis yang bisa dilakukan agar masyarakat taat dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi hoax. Peran yang sinergi dari semua pihak sangat diperlukan dalam menangani kasus Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun