Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Aspek Sosial dan Budaya Kekerasan di Internet

25 Mei 2024   05:11 Diperbarui: 25 Mei 2024   06:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Oleh: Eko Windarto

Kekerasan di internet bukanlah sesuatu yang asing bagi kebanyakan orang. Saat ini, semakin banyak orang yang menggunakan internet untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan mengakses media sosial. Namun seringkali, lingkungan digital yang sibuk dan anonim ini menjadi tempat kekerasan dan pelecehan online.

Pelecehan online seringkali dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dan dapat terjadi kapan saja, di mana saja. Dalam kasus yang lebih parah, kekerasan dan pelecehan online dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Seperti kekerasan dalam kehidupan nyata, kekerasan dan pelecehan online sering kali berdampak pada perempuan dan anak-anak dengan lebih banyak.

Bagaimana aspek sosial dan budaya mempengaruhi kekerasan di internet? Apakah ada perbedaan dalam kekerasan yang terjadi dalam kehidupan nyata dan kekerasan yang terjadi di internet? Artikel ini akan membahas dampak aspek sosial dan budaya dari kekerasan di internet dan dampaknya pada masyarakat.

Kekerasan Di Internet juga Dapat Mempengaruhi Aspek Sosial dan Budaya pada Masyarakat

Perilaku agresif: Kekerasan di internet dapat mempengaruhi perilaku seseorang menjadi lebih agresif. Hal ini dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan memicu lebih banyak kekerasan.


Perilaku intoleran: Kekerasan di internet bisa memicu perilaku intoleran pada masyarakat, khususnya pada isu-isu yang sensitif seperti SARA, politik, gender, dan lain sebagainya. Hal ini dapat berdampak buruk pada hubungan antar kelompok masyarakat dan memperburuk situasi.

Peningkatan kecurangan online: Kekerasan di internet tidak hanya terbatas pada kasus pelecehan, tetapi dapat juga melibatkan kecurangan online atau tindak kejahatan siber lainnya yang meningkatkan data palsu atau hoax yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat.

Ketidakamanan data: Kekerasan di internet juga dapat membahayakan privasi masyarakat dan memperlemah keamanan data pribadi. Hal ini dapat memengaruhi reputasi seseorang atau perusahaan, dan memiliki dampak negatif lebih lanjut.

Penyebaran ujaran kebencian: Kekerasan di internet dapat memperluas penyebaran ujaran kebencian dan diskriminasi pada masyarakat. Ini dapat merusak hubungan antara kelompok dan saling membenci antar individu.

Rasa takut dan permusuhan: Dampak terbesar yang dihasilkan dari kekerasan di internet adalah kemerosotan hubungan antar masyarakat. Khususnya terjadi pada saat masyarakat terpisah dengan online yang dapat meningkatkan rasa permusuhan dan ketidakpercayaan antar individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun