You Will Never Alone (YWNA) begitu slogan yang selalu diteriakkan atau ditunjukkan pendukung Liverpool. Klub dari kota pelabuhan ini memang memiliki keunikan setidaknya dalam satu dekade terakhir. Mereka sukses di Eropa dengan gelar juara Liga Champion tetapi selalu kandas saat beradu di Liga Primier Inggris. Duo Manchester (United dan City) selalu menjadi batu sandungan untuk The Red.
Musim lalu, mereka tampil hebat bahkan juara di Eropa, namun tak cukup untuk merengkuh juara di tanah sendiri. Sebab ada Manchester City yang lebih digdaya. Selisih satu poin di akhir musim, memaksa The Red harus rela sebagai runner up di belakang The Citizens. Kondisi berbeda untuk tahun ini, karena tim asuhan Jorgen Klopp tak tertandingi sejak musim bergulir. Sedangkan City seringkali tergelincir.
Musim ini, hanya MU yang berhasil menahan imbang Muh. Salah dan kawan-kawan. Trio Salah - Mane - Firminho benar-benar menjadi ancaman nyata bagi setiap lawan. Di lini tengah punggawa Liverpool punya cukup vitalitas dengan rotasi yang diterapkan Klopp. Di belakang Van Dijk dan kawan-kawan kokoh tak tertandingi, mirip semen.
Jadilah kini Liverpool sendiri. Di posisi puncak dengan selisih poin lumayan jauh. Musim memang baru separuh, namun dengan melihat statistik yang ada cukup sulit untuk menggusur Liverpool dari singgasana. Sepekan terakhir, dengan kemenangan atas Liecester City dan kekalahan Manchester City dari Wolves maka jarak Liverpool - City kini terpaut 14 poin. Menjadikan si Merah berlari sendiri.
